Jakarta, FORTUNE - Emiten distribusi dan ritel bahan Mitra10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP ) berencana menambah 4-5 gerai baru hingga akhir tahun. Dengan ekspansi gerai baru dan pertumbuhan bisnis, perseroan menargetkan bisa meraup pendapatan hingga akhir tahun sebesar Rp16 triliun.
Direktur Utama Catur Sentosa Adiprana, Budyanto Totong mengatakan, perseroan optimistis bisa mengejar pertumbuhan penjualan di semester II karena terdorong sejumlah momentum seperti Natal dan Tahun Baru. Di sisi lain, inflasi yang relatif stabil dan suku bunga akan mendorong spending atau belanja masyarakat akan produk bahan bangunan.
Hingga semester I 2023, perseroan mencatat pendapatan Rp7,79 triliun, tumbuh 5,06 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski begitu, laba bersih perseroan tergerus 18,74 persen menjadi Rp91,51 miliar karena libur panjang Lebaran sehingga mempengaruhi pembelian bahan bangunan dan lebih banyak masyarakat berwisata dan menunda renovasi rumah.
"Tahun ini kita tetap optimis walaupun keadaannya secara nasional ini, bisnis semua itu slow down. Tapi tetap kita optimis, "kata Budyanto kepada Fortune Indonesia, pertengahan Agustus lalu seraya menambahkan, "Jadi kalau tanya saya, revenue-nya untuk tahun ini kira-kira bagaimana? Saya harapkan di atas Rp16 triliun,".
Ekspansi gerai
CSAP akan agresif ekspansi gerai Mitra10 pada semester II 2023. Total akan ada 4-5 gerai yang akan dibuka sampai akhir tahun ini. Adapun, rata-rata luas gerai diperkirakan mencapai 1 hektar dan luas bangunan mencapai 5.000-6.000 meter persegi.
Dengan penambahan tersebut, hingga akhir tahun CSAP akan memiliki 50 gerai Mitra10 yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia.
"Lokasi ada di Bintaro, di Serang, Tasikmalaya, Jambi dan sedang kita usahakan kalau memungkinkan itu Samarinda," katanya.
Untuk membangun gerai dengan sistem sewa, investasinya berkisar Rp50-Rp60 miliar, tergantung lokasi dan luas area. Investasi pembangunan gerai Mitra10 dibiayai dari belanja modal (capex) yang dianggarkan perseroan tahun ini sebesar Rp1,3 triliun.
