Jakarta, FORTUNE - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) memproyeksikan kinerja pendapatan dan laba bersih 2023 bakal turun 10 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini terjadi seiring pelemahan daya beli masyarakat yang masih terjadi hingga kuartal III 2023 dan mempengaruhi kinerja penjualan produk-produk Sido Muncul.
Direktur Keuangan Sido Muncul, Leonard mengatakan lonjakan harga beras yang mencapai lebih dari 20 persen dibanding tahun lalu akibat kekeringan yang berkepanjangan dan menurunnya volume produksi turut mendorong terjadinya inflas pangan.
Kenaikan harga pangan ini, dirasakan perseroan turut mempengaruhi permintaan konsumen terhadap produk-produk kesehatan. Konsumen pun menjadi lebih selektif dalam berbelanja barang, dan memperioritaskannya pada hal-hal yang dibutuhkan seperti pangan, biaya transportasi dan pendidikan.
Penurunan permintaan ini juga tercermin dari indeks manufaktur, sub-kategori bahan kimia, farmasi dan jamu tradisional yang terkontraksi di awah 50 persen. "Dengan melihat pelemahan daya beli masyarakat secara menyeluruh, kami perkirakan penjualan dan laba bersih dapat turun 10 persen," katanya dalam paparan publik Live Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (29/11).
Namun, ia melihat pemulihan daya beli mulai terjadi pada Oktober-November seiring juga dengan masuknya musim hujan. Hal ini meningkatkan pembelian produk herbal seperti Tolak Angin untuk pencegahan flu.
Untuk menggenjot penjualan, perseroan memiliki sejumlah strategi, seperti menggencarkan iklan dan promosi secara terarah, meningkatkan distribusi gorsir dan retailer untuk mendorong penjualan produk dan meningkatkan brand awareness dan ekspansi distribusi ekspornya di Filipina dan Malaysia.
Hingga kuartal III 2023, SIDO mencatatkan penjualan senilai Rp2,36 triliun, turun 9,66 persen secara tahunan atau yoy. Turunnya penjualan SIDO dikontribusikan oleh segmen jamu herbal dan suplemen yang turun 12,13 persen (YoY) diikuti segmen makanan dan minuman -2,64 persen dan farmasi -25,55 persen. Alhasil, SIDO mencatatkan laba bersih kuartal III 2023 sebesar Rp586,57 miliar, turun 18,58 persen secara tahunan.
Pembagian dividen
Meski kinerja anjlok, perseroan terbilang tidak pernah absen membagikan Dividen. Tahun ini, perseroan memberi sinyal akan membagikan dividen final tahun buku 2023.
Leonard mengatakan, dalam setahun, perseroan biasanya membagikan dua kali dividen yakni dividen interim dan dividen final yang berlangsung di November dan April.
"SIDO rajin membagikan dividen dengan payout ratio 85-90 persen dari laba bersih. Bahkan tahun lalu kami bagikan 100 persen," katanya.
Perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp378 miliar atau senilai Rp12,6 per saham yang telah dibayarkan per 20 November 2023. Pembagian dividen sesuai dengan keputusan direksi yang disetujui dewan komisaris pada 18 Oktober 2023.