Daya Beli Melemah, Sido Muncul Taksir Laba Bersih Terkontraksi 10%

Namun, SIDO ungkap sinyal akan tetap bagikan dividen.

Daya Beli Melemah, Sido Muncul Taksir Laba Bersih Terkontraksi 10%
Salah satu produk Sido Muncul. (Shutterstock/Parinussa Revy)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Pendapatan dan laba bersih SIDO diproyeksikan turun 10% pada 2023 karena pelemahan daya beli masyarakat yang mempengaruhi penjualan produk-produk Sido Muncul.
  • Kenaikan harga beras akibat kekeringan dan inflasi pangan juga mempengaruhi permintaan konsumen terhadap produk kesehatan, sehingga penjualan turun.
  • Pemulihan daya beli mulai terjadi pada Oktober-November, SIDO menggenjot penjualan dengan strategi iklan, promosi, distribusi, ekspansi distribusi ekspor di Filipina dan Malaysia.

Jakarta, FORTUNE - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk  (SIDO) memproyeksikan kinerja pendapatan dan laba bersih 2023 bakal turun 10 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini terjadi seiring pelemahan daya beli masyarakat yang masih terjadi hingga kuartal III 2023 dan mempengaruhi kinerja penjualan produk-produk Sido Muncul.

Direktur Keuangan Sido Muncul, Leonard mengatakan lonjakan harga beras yang mencapai lebih dari 20 persen dibanding tahun lalu akibat kekeringan yang berkepanjangan dan menurunnya volume produksi turut mendorong terjadinya inflas pangan.

Kenaikan harga pangan ini, dirasakan perseroan turut mempengaruhi permintaan konsumen terhadap produk-produk kesehatan. Konsumen pun menjadi lebih selektif dalam berbelanja barang, dan memperioritaskannya pada hal-hal yang dibutuhkan seperti pangan, biaya transportasi dan pendidikan. 

Penurunan permintaan ini juga tercermin dari indeks manufaktur, sub-kategori bahan kimia, farmasi dan jamu tradisional yang terkontraksi di awah 50 persen. "Dengan melihat pelemahan daya beli masyarakat secara menyeluruh, kami perkirakan penjualan dan laba bersih dapat turun 10 persen," katanya dalam paparan publik Live Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (29/11).

Namun, ia melihat pemulihan daya beli mulai terjadi pada Oktober-November seiring juga dengan masuknya musim hujan. Hal ini meningkatkan pembelian produk herbal seperti Tolak Angin untuk pencegahan flu. 

Untuk menggenjot penjualan, perseroan memiliki sejumlah strategi, seperti menggencarkan iklan dan promosi secara terarah, meningkatkan distribusi gorsir dan retailer untuk mendorong penjualan produk dan meningkatkan brand awareness dan ekspansi distribusi ekspornya di Filipina dan Malaysia. 

Hingga kuartal III 2023, SIDO mencatatkan penjualan senilai Rp2,36 triliun, turun 9,66 persen secara tahunan atau yoy. Turunnya penjualan SIDO dikontribusikan oleh segmen jamu herbal dan suplemen yang turun 12,13 persen (YoY) diikuti segmen makanan dan minuman -2,64 persen dan farmasi -25,55 persen. Alhasil, SIDO mencatatkan laba bersih kuartal III 2023 sebesar Rp586,57 miliar, turun 18,58 persen secara tahunan.

Pembagian dividen

Meski kinerja anjlok, perseroan terbilang tidak pernah absen membagikan Dividen. Tahun ini, perseroan memberi sinyal akan membagikan dividen final tahun buku 2023.

Leonard mengatakan, dalam setahun, perseroan biasanya membagikan dua kali dividen yakni dividen interim dan dividen final yang berlangsung di November dan April.

 "SIDO rajin membagikan dividen dengan payout ratio 85-90 persen dari laba bersih. Bahkan tahun lalu kami bagikan 100 persen," katanya.

Perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp378 miliar atau senilai Rp12,6 per saham yang telah dibayarkan per 20 November 2023. Pembagian dividen sesuai dengan keputusan direksi yang disetujui dewan komisaris pada 18 Oktober 2023.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil