ESSA Raih Perpanjangan Perjanjian Jual Beli Gas Kilang LPG hingga 2027

Hal ini akan menopang operasional kilang LPG lebih stabil.

ESSA Raih Perpanjangan Perjanjian Jual Beli Gas Kilang LPG hingga 2027
Pabrik LPG Surya Esa Perkasa / Dok. ESSA
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), emiten sektor Energi dan Kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amoniak, mendapatkan kontrak  perpanjangan perjanjian jual beli gas dengan PT Pertamina EP, guna memastikan sumber energi bahan baku yang berkelanjutan dan andal untuk operasional kilang LPG.

Perpanjangan kontrak ini akan memperkuat  komitmen ESSA terhadap operasional yang stabil dan andal. 

Perpanjangan Perjanjian Jual Beli Gas ditandatangani pada 20 September 2023 dalam acara Indonesia Upstream Oil & Gas 2023 (IOG) International Convention di Bali Convention Center, Nusa Dua, Bali.

Perpanjangan Perjanjian Jual Beli Gas ini berlangsung hingga 31 Desember 2027, yang ditargetkan dapat mengamankan pasokan gas alam yang andal untuk operasional kilang LPG untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor energi. 

CEO ESSA, Vinod Laroya, mengatakan menyambut positif upaya perpanjangan perjanjian jual beli gas dengan PT Pertamina EP. “Kemitraan ini memperkuat komitmen kami untuk memastikan operasional kilang LPG yang stabil, menyiapkan panggung untuk pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” katanya. 

ESSA berharap dapat melanjutkan kemitraan yang kuat dengan PT Pertamina EP dan memanfaatkan perpanjangan kontrak  untuk mendorong inovasi, pertumbuhan, dan pengelolaan lingkungan. 
 

Kinerja Semester I

Kinerja ESSA tertekan sepanjang semester I 2023. ESSA membukukan pendapatan sebesar US$168,2 juta, turun 52 persen (YoY) dan EBITDA sebesar US$41,7 juta yang juga turun 76 persen di enam bulan pertama 2023.

Penurunan pendapatan terutama diakibatkan oleh harga komoditas yang lebih rendah dan penutupan pabrik Amoniak terjadwal selama 3 minggu untuk keperluan pemeliharaan pada kuartal I lalu. Meskipun demikian, ESSA mampu mencatat kenaikan operasional dan disiplin biaya.

Manajemen menyebut, pada periode lalu harga realisasi Amoniak turun sebesar 53 persen menjadi US$425/MT secara tahunan disebabkan oleh anjloknya harga komoditas global dari awal 2023 akibat lesunya permintaan. Harga Amoniak Global telah mencapai titik terendah di bulan Mei dan menunjukkan tren kenaikan bertahap sejak Juni 2023. 

Dengan adanya kebangkitan permintaan komoditas di Cina, perbaikan harga pupuk global, serta negara di Eropa yang terus berada di bawah tekanan harga gas yang fluktuatif dan tinggi, ESSA memperkirakan harga Amoniak akan kembali ke tingkat yang lebih sehat di semester II 2023.

Related Topics

ESSALPGPertamina EP

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya