Genjot Bisnis Gadai Mobil, ASCL Suntik Modal Anak Usaha

Tambahan modal akan digunakan untuk ekspansi cabang.

Genjot Bisnis Gadai Mobil, ASCL Suntik Modal Anak Usaha
Ilustrasi penjualan mobil bekas Caroline.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), makin agresif kembangkan Bisnis Gadai Mobil untuk melengkapi ekosistem binis mobil bekas, di samping lini bisnis lelang (JBA) dan penjualan retail mobil bekas (Caroline.id) .

Pada 28 Desember 2023  lalu, perusahaan kembali menyuntik modal sebesar Rp2,5 miliar untuk mengembangkan usaha gadai yang dijalankan anak usaha PT Autopedia Sukses Gadai (ASG). 

Dengan penambahan modal tersebut, ASLC meningkatkan total modal disetor dan total modal ditempatkan di ASG menjadi Rp7,5 miliar atau 75 persen dari total modal
dasar ASG sebesar Rp10 miliar. Tambahan dana tersebut akan digunakan untuk kegiatan ekspansi cabang, terutama yang berlokasi dekat dengan pedagang mobil bekas. 

ASG juga bakal lebih gencar berekspansi ke cabang-cabang JBA seperti JBA Jakarta Raya dan Jakarta Tipar untuk meningkatkan sinergi antara bisnis lelang dan bisnis gadai mobil.
“Saat ini ASLC memiliki cabang ASG untuk melayani kebutuhan pinjaman untuk kegiatan transaksi mobil bekas di JBA cabang Jakarta Raya dan Jakarta Tipar, serta sedang dalam proses membuka cabang ASG baru di Pondok Pinang,” kata Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari, Jany Candra dalam keterangannya, Kamis (4/1). 

Melalui berbagai ekspansi tersebut, ASLC berharap bisnis gadai ini dapat meningkatkan penyaluran pinjaman untuk kegiatan transaksi mobil bekas baik di JBA, kepada pedagang maupun end users yang membutuhkan pinjaman.

Dalam kurun dua bulan sejak ASG didirikan, ASLC telah dua kali melakukan penambahan modal. Penambahan pertama pada Oktober 2023 dengan nilai sebesar Rp2,5 miliar.

Target ekspansi

PT Autopedia Sukses Lestari (ASLC) merupakan bagian dari Grup PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).  Sebelumnya, ASCL menargetkan penjualan mobil bekas tahun ini bisa mencapai 3.500 sampai dengan 4.000 unit. Jumlah tersebut meningkat 100 persen jika dibandingkan target penjualan tahun lalu sebanyak 2.000 unit.

Target tersebut diharapkan tercapai seiring upaya perseroan membuka 22 titik layanan O2O (online to offline) diler mobil bekas melalui Caroline.id tahun ini. Capaian tersebut melebihi target perseroan untuk memiliki 20 titik layanan pada akhir 2022.

Pada tahun depan, perseroan menargetkan akan menambah sedikitnya 2 titik layanan, yang mana masih dalam proses pembangunan.

“Kami melihat peluang dan potensi pasar mobil bekas yang sangat besar. Oleh karena itu, kami terus melakukan ekspansi dengan menambah titik layanan untuk memberikan akses dan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan," kata  Jany Candra.

Dengan adanya perkiraan akan kondisi ekonomi yang tidak menentu tahun ini, Caroline memberikan pilihan yang lebih murah bagi konsumen dibandingkan dengan membeli mobil baru. 

Mobil bekas yang dipasarkan Caronline dipastikan dalma kondisi baik setelah melewati inspeksi, sehingga dijamin bebas terendam banjir dan kecelakaan besar. Caroline juga memberikan garansi mesin dan transmisi selama satu tahun setelah pembelian untuk memberikan jaminan tambahan bagi pelanggannya.

Related Topics

ASCLGadai MobilBisnis

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi