Jakarta, FORTUNE - Emiten pengembang Properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menganggarkan belanja modal (capital expanditure atau Capex) Rp2,71 triliun tahun ini. Jumlah capex tersebut lebih tinggi 50 persen dibandingkan realisasi capex tahun lalu sebesar Rp1,89 triliun.
Dari total capex yang dianggarkan tahun ini, 53 persen akan digunakan untuk akuisisi dan operasional lahan. Kemudian, 18 persen untuk pengembangan mal, 18 persen pembangunan kondominium dan 11 persen untuk pengembangan hotel.
“Hingga kuartal I 2024, pengeluaran belanja modal perseroan telah mencapai Rp323 miliar untuk membiayai proyek konstruksi Pakuwon Mall Bekasi, Pakuwon City Mall Tahap 3 serta pembelian tanah di area Pakuwon City,” kata Direktur dan Corporate Secretary Pakuwon Jati, Minarto dalam paparan publik di Sheraton Hotel, Jakarta, Rabu (12/6).
Selain proyek tersebut, perseroan juga menggarap beberapa proyek lain seperti Bekasi Superblok, Kota Kasablanka tahap 4, Gandaria City tahap 2, Mixed Use di IKN tahap 1, Mixed Use di Semarang tahap 1 dan Mixed Use Batam tahap 1.
Di antara proyek yang dikembangkan perseroan, Bekasi Superblok adalah salah satu yang ditargetkan paling cepat rampung yakni pada 2027. Pada proyek seluas 100.000 meter persegi akan dibangun hotel, mal dan residensial dengan total nilai investasi pembangunan sebesar Rp2,6 triliun.
Investasi Proyek IKN
Tak hanya fokus pada ekspansi di kota besar, PWON juga akan membangun hotel bintang 4 dan pusat belanja pada proyek Mixed Used IKN tahap pertama dengan total nilai investasi Rp650 miliar.
Presiden Direktur Pakuwon Jati, Alexander Stefanus Ridwan Suhendra optimistis akan melanjutkan ekspansi bisnis di sana. Perusahaan bahkan telah memiliki rencana pembangunan yang akan direalisasikan dalam tiga tahap sesuai pertambahan penduduk. Pasalnya, seiring kantor pemerintah yang akan segera beroperasi, ia memperkirakan akan ada banyak kunjungan ke kawasan tersebut sehingga memerlukan hotel sebagai lokasi menginap.
“Tahap pertama kami baru bangun hotel bintang 4 dan sebagian pusat belanja untuk memenuhi sebagian kebutuhan pada saat IKN jadi. Jadi kita sudah pikirkan kapan, pada saat penduduknya bertambah, akan kami tambah juga proyeknya,” katanya.
Direktur PWON, Wong Boon Siew Ivy menambahkan, pada hotel bintang 4 yang akan dibangun total akan memiliki 295 kamar. “Hotel tersebut cocok untuk bisnis. Hotel milik Pakuwon ini juga sudah kami kerjasamakan dengan Sheraton untuk pengoperasiannya,” ujarnya.
Di dekat lokasi tersebut, PWON juga dibangun terminal bus listrik yang ditargetkan rampung tahun ini.
Pembagian Dividen
Dalam RUPS yang digelar hari ini, PWON sepakat membagikan dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp433 miliar. Jumlah ini setara dengan 21 persen dari Rp2,10 triliun laba bersih.
“Dividen senilai Rp 9 per saham ini, menggambarkan komitmen berkelanjutan perseroan kepada para pemegang saham PWON,” kata Minarto.
Hingga kuartal I 2024, PWON membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,53 triliun, naik 11 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,38 triliun. Laba bruto tahun ini tercatat Rp 852 miliar, naik 14 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp747 miliar. Sedangkan EBITDA tercatat sebesar Rp833 miliar, naik 8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp771 miliar.