Imbas Daya Beli dan Inflasi Pangan, Laba Bersih Sido Muncul Anjlok 13%

Pangsa pasar Tolak Angin bertahan di 72%.

Imbas Daya Beli dan Inflasi Pangan, Laba Bersih Sido Muncul Anjlok 13%
Salah satu produk Sido Muncul. (Shutterstock/Parinussa Revy)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Emiten produsen jamu,  PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan penurunan kinerja sepanjang 2023. Penurunan itu sebagian disebabkan oleh pelemahan Daya Beli konsumen, sehingga menekan penjualan. 

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Sido Muncul membukukan penjualan bersih Rp3,56 triliun sepanjang 2023, turun 7,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp3,86 triliun. 

“Sebagai akibat dari melemahnya daya beli dan Inflasi Pangan yang cukup tinggi di 2023. Di tengah kondisi ekonomi yang cukup menantang, SIDO masih mampu mempertahankan pangsa pasar khususnya untuk produk unggulannya, di mana Tolak Angin menguasai 72 persen pangsa pasar sampai akhir tahun 2023,” kata manajemen perseroan dalam keterangannya, Selasa (20/2).

Gross Profit Margin Sido Muncul stabil di angka 57 persen pada akhir 2023, sedikit mengalami perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Biaya operasional yang terdiri dari biaya promosi, iklan dan biaya administrasi dan umum, mengalami penurunan sebesar 2,4 persen sebagai hasil dari efisiensi biaya dengan margin laba operasional inti sebesar 35 persen. 

Sementara itu, laba bersih sepanjang 2023 tercatat Rp950,64 miliar turun 13,95 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp1,10 triliun.

Pemulihan kinerja di kuartal IV

Meskipun kinerja sepanjang 2023 mencatat penurunan, pada kuartal IV 2023 perseroan mengalami pertumbuhan cukup signifikan.

Secara keseluruhan, penjualan dan profitabilitas SIDO meningkat di kuartal ke IV dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yang dipengaruhi oleh berbagai marketing program untuk menggenjot penjualan serta didukung oleh pemulihan daya beli dan seasonal akhir tahun. SIDO membukukan penjualan bersih sebesar Rp1,2 triliun pada kuartal IV 2023 atau naik lebih dari 70 persen dibandingkan dengan kuartal III 2023. 

Semua segmen bisnis mencatatkan kenaikan penjualan. Penjualan ekspor juga mengalami pertumbuhan lebih dari 80 persen di kuartal IV jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. 

“Dya beli pelanggan terlihat membaik di kuartal IV, yang didukung dengan seasonality akhir tahun seperti musim hujan dan kenaikan permintaan dari retailer pada akhir tahun,” kata manajemen.

Di tengah berbagai tantangan yang ada di tahun 2023, SIDO tetap melanjutkan inovasi dengan memperluas portofolio produknya, seperti: Alang Sari Cool (produk RTD), Sido Muncul Vitamin C+D (produk VCD | RTD), Esemag (Herbal), Sari Kunyit Plus (Herbal), dan Female Balance (Herbal). Bisnis RTD tumbuh sebesar 42% dibanding tahun sebelumnya, didorong oleh sambutan positif terhadap peluncuran Alang Sari Cool dan VCD.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024