Jakarta, FORTUNE – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha PT Global Onkolab Farma (GOF) meresmikan pembangunan pabrik radioisotop, yakni Fluorodeoxyglucose (FGD) untuk keperluan deteksi dini penyakit Kanker.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady mengatakan, pembangunan pabrik radioisotop dalam negeri merupakan bagian dari komitmen Kalbe untuk terus meningkatkan akses kesehatan yang semakin terjangkau bagi masyarakat terutama dalam deteksi penyakit kanker.
Pembangunan pabrik radioisotop ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang enam Pilar Transformasi Kesehatan khususnya di pilar keenam, yaitu Transformasi Teknologi Kesehatan.
“Radioisotop produksi dalam negeri ini merupakan wujud kontribusi perusahaan untuk kemandirian kesehatan nasional serta meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik,” ujarnya dikutip dalam keterangannya, Rabu (16/10).
Menurutnya, pabrik radioisotop yang memproduksi Fluorodeoxyglucose (FGD) ini diperlukan untuk menunjang layanan pemeriksaan Positron Emission Tomography and Computed Tomography Scanning (PET/CT-Scan) yang ada di rumah sakit.
PET/CT-Scan adalah pemeriksaan pencitraan medis tingkat lanjut yang memberikan informasi mendetail tentang fungsi organ atau sistem dalam tubuh, khususnya untuk mendeteksi penyakit kanker.
Dibandingkan MRI scan atau CT scan saja, PET-CT scan atau PET-MRI scan dapat memberikan lebih banyak informasi untuk penentuan tahap kanker.
Ketersediaan alkes dalam negeri
Saat ini, fasilitas produksi radiofarmaka dalam negeri sangat terbatas, tidak sebanding dengan kebutuhannya semakin tinggi.
Hal tersebut berdampak pada waktu tunggu yang lama bagi pasien dalam memperoleh layanan diagnosis PET-Scan, dan berimbas pada sebagian pasien memilih untuk pergi ke luar negeri hanya untuk menjalani layanan tersebut.
“Produksi radioisotop Kalbe diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam pemeriksaan PET/CT-Scan sekaligus membantu memperluas akses ke lebih banyak pasien kanker untuk menjalani terapi kanker secara komprehensif,” katanya.
Kalbe mendukung transformasi ini dengan membangun fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka. Pembangunan pabrik yang ditandai dengan peletakan batu pertama dimulai pada 1 Februari tahun ini.
Bersamaan dengan proses pembangunan pabrik radioisotop dan radiofarmaka ini, Kalbe terus berkolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari regulator (Kemenkes, BAPETEN, BPOM), rumah sakit, organisasi profesi, hingga civitas akademika.