Kejar Profit, Unilever Rombak Rantai Pasok Bisnis Home Care di Eropa

Perombakan ini bakal menghabiskan angagran US$165 juta.

Kejar Profit, Unilever Rombak Rantai Pasok Bisnis Home Care di Eropa
Gedung kantor pusat Unilever di Rotterdam, Belanda. Shutterstock/Dmitry Rukhlenko
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Unilever dikabarkan bakal menghabiskan lebih dari 150 juta euro (US$165 juta atau sekitar Rp2,58 triliun) untuk merombak rantai pasokan Bisnis perawatan rumah (home care) di Eropa, menurut seorang eksekutif senior.

Dilansir dari Reuters, strategi ini menurut perusahaan bertujuan untuk menebus kinerja buruk selama bertahun-tahun dan memanfaatkan pembeli muda pasca pandemi.

Bisnis perawatan rumah Unilever di Eropa, dengan beberapa mereknya yang terkenal seperti deterjen Persil dan Omo, serta pelembut kain Comfort, berencana melakukan perbaikan termasuk membangun pabrik dan menambah gudang serta jalur produksi baru ke fasilitas yang ada. Inisiatif tersebut sudah dimulai sejak awal 2023 dan akan berlanjut hingga 2026.

Strategi tersebut muncul beberapa bulan setelah raksasa barang konsumen itu dilaporkan memangkas sepertiga dari total kantor di Eropa pada akhir 2025 sebagai bagian dari dorongan CEO Hein Schumacher untuk menggenjot pertumbuhan bisnis.

Atur ulang rantai pasokan

Seorang eksekutif perusahaan mengatakan, bisnis perawatan rumah di Eropa turut menaikkan pengeluaran promosi, penelitian, dan pengembangannya sebesar 40 persen.Namun, Unilever tidak mengungkapkan berapa jumlah tersebut dalam euro.

"Kami benar-benar mendesain ulang rantai pasokan kami di Eropa," kata Eduardo Campanella, kepala bisnis perawatan rumah global Unilever, kepada Reuters. Ia mengatakan perubahan tersebut membantu Unilever berinvestasi kembali pada produk yang lebih baik, promosi toko, dan strategi pemasaran baru. Perusahaan juga mengurangi prioritas beberapa merek dan meningkatkan produk yang sudah ada.

"Kami belum berinvestasi dengan baik di Eropa karena kami tidak berkembang. Jadi ini masalah ayam dan telur."

"Eropa cukup stagnan dan kemudian (perubahan haluan di seluruh perusahaan) datang sebagai kejutan budaya ke dalam organisasi ini," kata Campanella, seraya menambahkan bahwa strategi baru tersebut membantu bisnisnya "sedikit berubah".

Bisnis perawatan rumah global Unilever mencatat pertumbuhan penjualan dasar sebesar 3,3 persen pada paruh pertama tahun ini. Sementara itu, bisnis perawatan rumah Unilever di Eropa mengalami pertumbuhan hampir 13 persen pada periode tersebut, sekitar dua pertiganya berasal dari pertumbuhan volume penjualan. Perusahaan biasanya tidak membagi angka regional.

Related Topics

UnileverBisnis

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

5 Perbedaan JKN, KIS dan BPJS Kesehatan, Harus Tahu!
Riset: Gaji Pekerja Startup di Indonesia Menurun Tajam Sepanjang 2023
Jokowi: Deflasi dan Inflasi Harus Tetap Seimbang dan Terkendali
Kisi-Kisi Antrean IPO Awal Oktober, Ada 30 Perusahaan
Kurs Rupiah terhadap Dolar Hari Ini, 7 Oktober 2024: Melemah 0,92%
OJK Sebut Paylater Sebabkan Anak Muda Terlalu Banyak Utang