Kerjakan Proyek KPBU, Anak Usaha Adhi Karya Raih Pinjaman Rp325 M

DTP membutuhkan pendanaan dari ekuitas dan pinjaman senior.

Kerjakan Proyek KPBU, Anak Usaha Adhi Karya Raih Pinjaman Rp325 M
Salah satu proyek ADHI. (Website ADHI)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, Fortune - Perusahaan konstruksi pelat merah, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) melalui anak usahanya, PT Dumai Tirta Persada (DTP) mendapat pinjaman  senilai Rp325 miliar. Adapun, fasilitas pinjaman berjangka senior dengan tenor selama 15 tahun itu diberikan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur dan PT Indonesia Infrastructure Fund.
 
Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk, Farid Budiyanto dalam keterbukaan informasi, menjelaskan atas pinjaman DTP tersebut, perseroan memberikan dukungan berupa Surat Kesanggupan yang menjamin 51 persen dari jumlah maksimal pinjaman DTP, sekaligus sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi perseroan sebagai pemegang saham.

Perseroan juga  mendukung gadai saham atas 12.750 lembar saham atau 51 persen. "Termasuk semua saham modal DTP yang dimiliki perseroan," katanya dalam keterbukaan informasi kepada BEI, Senin (19/6).

Rencana penggunaan dana

Farid mengatakan, transaksi pinjaman yang merupakan transaksi afiliasi ini dilakukan guna mendukung pengembangan proyek yang dijalankan DTP yakni Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) SPAM Kota Dumai. "Dumai Tirta membutuhkan pendanaan yang bersumber dari ekuitas dan pinjaman senior," katanya.

Dengan demikian, DTP akan mendapat pinjaman dengan nilai pokok pinjaman maksimal Rp325 miliar. Sementara itu, sebagai pemegang saham DTP, ADHI akan berkontribusi dari sisi ekuitas setidaknya Rp74,35 miliar dengan rencana penyetoran modal memperhatikan rasio modal utang DTP. 

"Salah satu syarat pemberi pinjaman dalam memberi pinjaman kepada Dumai Tirta adalah adanya dukungan dari ADHI pemegang saham mayoritas," ujarnya.

Sepanjang 2022, Adhi Karya membukukan laba bersih senilai Rp81,2 miliar. Angka ini melonjak 47,2 persen (YoY) dari Rp55,1 miliar di tahun sebelumnya.

Bersamaan dengan itu, pendapatan usaha Adhi Karya pun bertumbuh 17,4 persen (YoY) dari Rp11,5 triliun pada 2021 menjadi Rp13,5 triliun. Kontributor terbesarnya adalah segmen teknik dan konstruksi, dengan pendapatan sejumlah Rp10,8 triliun, naik hampir 15,5 persen (YoY). Lalu disusul oleh pendapatan investasi dan konsesi, yang pendapatannya mencapai Rp775,9 miliar.

Sementara  segmen properti dan pelayanan meraup pendapatan hampir Rp842,1 miliar dan segmen manufaktur mencetak pendapatan sebesar Rp1,1 triliun.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina