Jakarta, FORTUNE - Aksi korporasi berupa merger dan akuisisi cukup banyak terjadi sepanjang 2022. Aksi ini marak dilakukan sejumlah perusahaan untuk mendukung langkah ekspansi meski di tengah bayang-bayang resesi ekonomi dunia.
Sepanjang 2022, merger dan akuisisi dilakukan oleh perusahaan dari sektor bisnis yang beragam, seperti telekomunikasi, teknologi, industri, hingga energi. Beberapa di antaranya, merupakan perusahaan konglomerasi.
Berikut beberapa ulasan mengenai aksi merger dan akuisisi perusahaan sepanjang 2022.
1. Merger Indosat-Tri
Mengawali 2022, dua perusahaan telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) dan Hutchison 3 Indonesia atau Tri Indonesia berhasil merampungkan proses merger setelah melalui proses panjang dan alot. Penggabungan perusahaan tersebut menghasilkan entitas baru yakni PT Indosat Ooredoo Hutchison.
Setelah merger, perusahaan baru tersebut akan mengintegrasikan site telekomunikasi mereka sepanjang tahun 2022. Hingga Agustus, Indosat telah menyelesaikan integrasi pemancar jaringan (sites) lebih dari 12.000 site dari total target 43.000 site pada akhir 2022.
2. Akusisi XL - LinkNet
Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) resmi mengakuisisi PT Link Net Tbk (LINK) dari Grup Lippo pada Juni 2022. EXCL menyelesaikan akuisisi 66,03 persen saham LINK dengan harga Rp4.800 per saham dengan nilai transaksi mencapai Rp8,7 triliun.
Dengan akuisisi ini, Link Net dan XL Axiata bersinergi dalam penyediaan bisnis layanan komunikasi tanpa kabel (wireless) dan layanan komunikasi lainnya, berbagi jaringan tulang punggung (backbone) dan transmisi, serta hubungan yang luas antara kedua pelanggan di Indonesia.
3. Akuisisi Medco Energi - Conoco Phillips
Pada Maret 2022, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berhasil menyelesaikan akuisisi seluruh saham yang diterbitkan ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (CIHL) dari Phillips International Investments Inc.,anak perusahaan ConocoPhillips Company (COP).
CIHL memiliki sepenuhnya saham ConocoPhillips (Grissik) Ltd (CPGL), sebagai Operator dari Corridor PSC dengan kepemilikan 54 persen working interest dan 35 persen interest di Transasia Pipeline Company Pvt. Ltd. (Transasia).
Adapun nilai transaksi atas akuisisi ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd bernilai sebesar US$ 1,35 miliar atau sekitar Rp19,3 triliun.
4. Astra Akuisisi Saham Bank Jasa Jakarta
Perusaahaan konglomerasi PT Astra International Tbk (ASII) memantapkan langkahnya ekspansi ke bank digital.
Upaya itu diralisasikan perusahaan melalui anak usahanya, PT Sedaya Multi Investama (SMI) atau Astra Financial pada September 2022 mengakuisisi sekitar 49,56 persen saham PT Bank Jasa Jakarta. Nilai transaksi pembelian saham tersebut mencapai Rp 3,88 triliun.
Dengan adanya transaksi ini, Astra melengkapi ekosistem bisnis dengan memperkuat posisinya di bisnis jasa keuangan ritel.
5. Akuisisi Grup Salim
Grup Salim terus memperluas gurita bisnisnya di Tanah Air. PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), perusahaan yang terafiliasi dengan grup Salim resmi mengakuisisi 40 persen saham tol layang Jakarta-Cikampek yang kini bernama Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ). Nilai akuisisi tersebut mencapai Rp 4,38 triliun.
Portofolio bisnis Grup Salim semakin bertambah seiring masuknya perusahaan ke bisnis pertambangan. Grup Salim dikabarkan menyerap mayoritas saham private placement PT Bumi Resources Tbk (BUMI), milik perusahaan konglomerasi Grup Bakrie.