Jakarta, FORTUNE - Jakarta, FORTUNE - Emiten produsen komponen Otomotif, PT Astra International Tbk (AUTO) mencatat pertumbuhan kinerja laba bersih sepanjang semester I 2024, meski pendapatan bersihnya turun. Capaian ini juga terjadi di tengah lesunya pasar otomotif.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, penjualan wholesales(pabrik ke dealer) pada semester I 2024 turun 19,5 persen menjadi 408.012 unit dari tahun sebelumnya. Begitupun penjualan ritel (diler ke konsumen) terkoreksi secara tahunan 14 persen menjadi 431.987 unit.
Hingga enam bulan pertama 2024, anak usaha PT Astra International Tbk ini membukukan pendapatan bersih Rp9,19 triliun, turun tipis 2,02 persen dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,38 triliun. Penurunan pendapatan ini ditambah dengan beban pokok pendapatan menyebabkan laba kotor perseroan tergerus hingga mencatatkan penurunan sebesar 3,37 persen menjadi Rp1,43 triliun.
Meski demikian, perseroan mampu membalik kinerja keuangan menjadi lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. AUTO mencatat laba sebelum pajak Rp1,20 triliun, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1,02 triliun.
Begitu pun laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,01 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp801 miliar. Kenaikan ini dicatat seiring dengan meningkatnya laba anak usaha dan ventura dan naiknya pendapatan keuangan.
Prospek kinerja
Analis Bahana Sekuritas, Christine Natasya mengatakan, AUTO mencatatkan kenaikan laba bersih semester pertama 2024 sebesar 26,5 persen. Hasil kinerja laba bersih tersebut menurutnya di atas ekspektasi analis dengan tingkat pencapaian 54 persen dari estimasi Bahana dan 55 persen dari estimasi konsensus 2024. Sementara pada kuartal II 2024, capaian laba bersihnya Sebagian didorong oleh keuntungan penjualan tanah sebesar Rp162,8 miliar.
Meskipun volume penjualan kendaran roda empat melemah pada kuartal tersebut, sementara segmen perdagangan AUTO masih tetap tumbuh. Di sisi lain, pendapatan entitas asosiasi dan usaha patungan (JV) AUTO terus mendukung laba bersih secara keseluruhan.
Pada semester pertama 2024, laba dari perusahaan asosiasi dan JV naik sebesar 8 persen secara tahunan menjadi Rp449,2 miliar. Kinerja operasional AUTO diharapkan membaik di semester II 2024, seiring peningkatan produksi di kuartal III 2024.
"Kami percaya segmen perdagangan akan menjadi pendorong laba AUTO dan menjadi fokus utamanya untuk bergerak maju, karena masyarakat cenderung membeli lebih banyak mobil bekas daripada yang baru, sehingga menciptakan permintaan yang lebih tinggi untuk bengkel pengganti," kata Christine dalam keterangan tertulis, Selasa (3/7).
Selain total tiga pabrik di Tiongkok dan Vietnam saat ini, AUTO akan segera membuka dua pabrik baru, Astra Otoparts Filipina dan Astra Visteon Filipina, di Filipina pada akhir tahun untuk memperkuat margin bisnis perdagangan.
"Kami mempertahankan rekomendasi BELI dengan target price (TP) sebesar Rp2.670 berdasarkan P/E sebesar 6,8x pada EPS 2024E. eski begitu, AUTO juga menghadapi risiko penurunan: daya beli yang lebih rendah dari perkiraan, PDB, dan ekspor kendaraan empat roda yang lebih rendah," katanya.