Laba Medikaloka Hermina Turun Meski Pendapatan Naik, Ini Sebabnya

Lonjakan beban pokok pendapatan sebabkan laba HEAL tergerus.

Laba Medikaloka Hermina Turun Meski Pendapatan Naik, Ini Sebabnya
RS Hermina Galaxy. (Website Hermina Hospitals)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten rumah sakit, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) mencatat pertumbuhan kinerja pendapatan pada kuartal I 2023. Meski begitu, laba bersih perseroan menurun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Apa sebabnya?

Mengutip laporan keuangan perusahaan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tiga bulan pertama 2023, perusahaan pengelola rumah sakit Hermina ini membukukan pendapatan sebesar Rp1,35 triliun. Capaian tersebut tumbuh 11,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,20 triliun.

"Layanan rawat inap menyumbang sebagian besar pendapatan perusahaan atau sekitar Rp780 miliar diikuti pendapatan dari layanan rawat jalan Rp539 miliar dan pelayanan non-rumah sakit," tulis manajemen dalam laporan keuangan dikutip Rabu (26/4). 

Perusahaan juga mengalami lonjakan beban pokok pendapatan sebesar 19,40 menjadi Rp846 miliar dari Rp706 miliar yang antara lain disebabkan oleh naiknya biaya obat dan perlengkapan medis, gaji dan kesejahteraan karyawan dan biaya non-rumah sakit.  Hal ini menyebabkan laba bruto perseroan turun tipis menjadi Rp506 miliar dari Rp502 miliar di kuartal I 2023.

Laba usaha perusahaan juga tercatat turun 7,07 persen menjadi Rp197 miliar, dibanding periode tahun sebelumnya Rp212 miliar seiring dicatatkannya beban usaha. Adapun, laba sebelum pajak HEAL tercatat Rp173 miliar, turun dari Rp185 miliar, dengan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp108 miliar, yang juga lebih  rendah dari tahun sebelumnya sebesar Rp111 miliar.
 

Ekspansi jaringan rumah sakit baru

Medikaloka Hermina akan terus melanjutkan rencana ekspansinya di tahun ini dengan menganggarkan belanja modal atau capex sekitar Rp 1 trilun. Menurut manajemen perseroan, capex tersebut akan digunakan untuk mendanai beberapa keperluas, yakni untuk pembukaan rumah sakit baru, penambahan tempat tidur di rumah sakit eksisting dan untuk menambah dan/atau modernisasi peralatan medis. 

"Untuk tahun ini dan tahun depan (2023), jumlah Capex per tahun adalah sekitar Rp 1 triliun. Angka Rp 1 triliun ini merupakan jumlah yang lebih tinggi daripada rata-rata Capex di 2018 sampai tahun 2020 yang berkisar sekitar Rp 750 miliar per tahunnya," kata manajemen perseroan dalam paparan publik September lalu.

Tahun ini, Hermina berencana membangun dua rumah sakit di Ciawi, Bogor, Jawa Barat dan Aceh. Adapun, total rumah sakit yang telah dikelola perusahaan hingga kini mencapai 45 rumah sakit (RS) dengan 6.200 tempat tidur. "Rencana mulai operasional Rumah Sakit Hermina Aceh kami perkirakan sekitar bulan Agustus 2023," kata manajemen.


 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya