Jakarta, FORTUNE - PT Indika Energy Tbk (INDY) ekspansi ke bisnis penyewaan kendaraan listrik. Untuk memuluskan rencana ini, perusahaan melalui anak usahanya mendirikan perusahaan baru bernama PT Kalista Soter Hastia (KSH).
Dikutip dari keterbukaan informasi, pada 7 Juli 2023, anak-anak perusahaan perseroan yang secara langsung maupun tidak langsung dimiliki 100 persen oleh perseroan, yaitu PT
Kalista Nusa Armada (KNA) dan PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI) mendirikan KSH.
Akta Ppendirian KSH saat ini sedang dalam proses permohonan pengesahan badan hukum oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. "KSH akan melakukan kegiatan usaha penyewaan kendaraan listrik roda empat, perdagangan mobil baru, bekas, suku cadang dan aksesorinya, serta penjualan tenaga listrik," kata Sekretaris Perusahaan Indika Energy, Adi Pramono kepada BEI, Rabu (12/7).
Pada perusahaan baru itu, struktur kepemilikan modal KSH sekitar 99,99 atau Rp37,49 miliar berasal dari KNA dan 0,003 persen atau sekitar Rp1 juta milik SMI.
"Penyertaan saham KNA dan SMI dalam KSH merupakan kelanjutan langkah Perseroan secara grup untuk melakukan ekspansi usaha di sektor kendaraan listrik, khususnya di pasar Business-to-Business di Indonesia," katanya.
Strategi Keberlanjutan dan diversifikasi
Sebelumnya, Vice President Director and group CEO Indika Energy, Azis Armand mengatakan, perusahaan tengah fokus melakukan transformasi keberlanjutan baik dari sisi operasional maupun keuangan, dengan mengurangi eksposur pada bisnis pertambangan batu bara. Hal itu tercermin dari kegiatan investasi, divestasi dan pembangunan proyek yang perseroan lakukan di masa mendatang.
"Di antaranya ada target jangka panjang dan kerap kami bahas yakni mencapai net zero emission pada 2050 atau dipercepat yang dihasilkan anak usaha atau investasi dan aset kami," katanya.
Selain itu, perseroan menargetkan mampu menyeimbangkan pendapatan 50:50 dari portofolio sumber energi, jasa energi dan infrastruktur energi di masa mendatang, akan lebih difokuskan pada sektor baru: logistik infra, mineral (termasuk mining), bisnis hijau (energi terbarukan, solusi berbasis alam), sektor kendaraan listrik dan ekosistemnya dan ventura digital.
Hingga kuartal I 2023, Indika Energy membukukan peningkatan pendapatan, namuntak diikuti dengan naiknya laba bersih seiring membengkaknya pembayaran royalti batu bara hingga 108 persen. Perseroan mencatat pendapatan senilai US$906,8 juta pada tiga bulan pertama 2023, naik 9,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$830,7 juta.
Naiknya pendapatan perseroan juga diikuti dengan beban pokok kontrak dan penjualan INDY yang tercatat naik hingga 24,16 persen menjadi US$707,7 juta, dari US$570 juta yang sebagian besar diakibatkan kenaikan pembayaran royalti hingga 183,78 persen menjadi US$251,6 juta di kuartal I/2023.
Akibatnya, laba bruto INDY tergerus 23,65 persen menjadi US$199,09 juta, secara tahunan diikuti penurunan laba bersih sebesar 21,4 persen menjadi US$58,9 juta di kuartal I 2023,