Jakarta, FORTUNE - Emiten pengembang lahan industri, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan penjualan pemasaran real estat (marketing sales) tahun ini sebesar Rp2,5 triliun. Target ini naik 13,63 persen dari realisasi penjualan pemasaran sepanjang tahun lalu sebesar Rp2,21 triliun.
Manajemen Jababeka mengatakan, sebesar Rp1,15 triliun dari target tersebut berasal dari Cikarang dan lainnya. Rinciannya, sekitar Rp750 miliar berasal dari penjualan tanah matang dan bangunan industri di Cikarang. Sedangkan, Rp400 miliar dari produk residensial dan komersial di Cikarang, termasuk di antaranya perusahaan patungan.
“Sisanya sebesar Rp1,35 triliun berasal dari perusahaan patungan (JV) di Kendal,” kata Corporate Secretary Jababeka dalam keterangannya dikutip Selasa (13/2).
Jababeka membukukan penjualan pemasaran real estat sepanjang 2023 sebesar Rp2,21 triliun. Angka ini lebih tinggi 11 persen dari target tahun sebelumnya sebesar Rp2 triliun dan lebih tinggi realisasi penjualan 2022 sebesar Rp1,72 triliun.
Sepanjang tahun lalu, marketing sales dari Cikarang menyumbang Rp913,7 miliar dengan total lahan seluas 28 hektar. Penjualan ini terutama berasal dari penjualan tanah matang 26,2 hektar senilai Rp558,3 miliar.
Secara total, penjualan tanah matang dan bangunan pabrik mencapai Rp612,2 miliar, di mana investor domestik menyumbangkan 52 persen dari nilai tersebut, dan 48 persen sisanya berasal dari investor asing (terutama dari Cina).
Penjualan lahan industri Kendal
Pada tahun lalu, Kendal menyumbang marketing sales sebesar Rp1,24 triliun yang berasal dari penjualan lahan industri seluas 84,7 hektar. Capaian ini melonjak sekitar 68 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp737,2 miliar.
Di Kendal, investor asing (dari Hong Kong, China, Taiwan, Jerman, Malaysia, India, dan Korea Selatan) mendominasi dengan kontribusi nilai sebesar 81 persen pada 2023, dan 19 persen sisanya berasal dari investor domestik.
Di kawasan tersebut, dua penjualan terbesar pada tahun 2023 berasal dari perusahaan karet dan plastik dari Hong Kong yang membeli lahan seluas 13 hektar, dan perusahaan baterai lithium dari Cina yang membeli lahan seluas 12 hektar.
Terakhir, Tanjung Lesung dan produk lainnya menambahkan marketing sales sebesar Rp57,5 miliar pada tahun 2023.