Jakarta, FORTUNE - PT United Tractors Tbk (UNTR), melalui anak usahanya PT Energia Prima Nusantara (EPN) memperkuat bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT). EPN meningkatkan bauran energi bersih di area operasional Pertambangan Batubara dengan memperluas portfolio Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Off-Grid pada proyek PT Pamapersada Nusantara (PAMA) di site operasionalnya, yakni PAMA BAYA di Kalimantan Timur.
Pada proyek ini, EPN dan PAMA mengimplementasikan PLTS dengan total kapasitas 340,36 kWp (Killowatt Peak). Adapun, kapasitas tersebut terdiri dari Workshop Plant Maintenance sebesar 47,96 kWp, Solar Farming Lower Area 149,6 kWp, dan Solar Farming Upper Area sebesar 142,8 kWp, serta Baterai sebesar 60 kWh yang diresmikan pada 21 November 2023.
CSR & General Affair Division Head PAMA, TH Puguh Sasetyo mengatakan, sebagai mitra strategis, PAMA menyambut baik penerapan EBT di industri pertambangan. Proyek ini merupakan upaya perseroan dalam menerapkan prinsip berkelanjutan Environmental, Social, dan Governance (ESG).
Diharapkan, instalasi PLTS Off-Grid di Site PAMA BAYA ini dapat mengurangi emisi karbon di area pertambangan batubara hingga 245-ton CO2 per tahun. "Hal ini merupakan bentuk komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan yang selaras dengan visi PAMA,” kata Puguh, Rabu (7/12).
Pengurangan emisi
Proyek PLTS Off-Grid ini merupakan salah satu strategi EPN dan PAMA untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih. PLTS merujuk pada sistem pembangkit listrik yang menggunakan energi matahari untuk menghasilkan listrik.
Sedangkan, Off-Grid mengindikasikan bahwa sistem PLTS ini beroperasi secara independen dan tidak terhubung dengan jaringan listrik umum. Sistem ini dirancang untuk menyediakan listrik di lokasi yang terisolasi atau yang tidak memiliki akses ke jaringan publik.
Dengan fokus pada prinsip-prinsip keberlanjutan, EPN mendorong para stakeholders industri pertambangan untuk mengimplementasikan energi bersih dengan memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi, sosial, dan tata kelola yang baik.
"Pemasangan teknologi solar panel ini adalah bentuk dedikasi kami dan kontribusi menciptakan masa depan yang lebih baik dengan melakukan proses dekarbonisasi pada operasional pertambangan Batubara,” Direktur EPN, Eko Harry Ariadin.
Melalui inisiatif ini, EPN dan PAMA berharap dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi yang positif pada tujuan pengurangan emisi karbon di area operasional pertambangan batubara, sekaligus dapat menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungan demi generasi masa depan Indonesia.
EPN merupakan anak usaha UNTR yang didirikan pada 28 Februari 2014 dan bergerak di bidang ketenagalistrikan. Awalnya, perseroan memiliki pasokan energi listrik yang terintegrasi dengan bisnis di sektor batubara dan infrastruktur pendukung, di mana Perseroan memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik mulut tambang PAMA-1 berkapasitas 2x15 MW di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Pembangkit listrik tersebut menjadi penyuplai listrik Mining Cluster Improvement Program (MCIP) Grup PAMA dengan skema Wilayah Usaha Ketenagalistrikan (WUK).
Pada 2018, new stream business perseroan beralih ke sektor Energi Terbarukan, mulai dari penyediaan PLTS Atap secara sistematik, Pembangit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) baik yang dikembangkan sendiri oleh EPN ataupun melalui sejumlah entitas anak usahanya.