Primaya Hospital Berencana Tambah 2 Rumah Sakit Baru di 2024

Investasi pembangunan ditaksir Rp200 miliar per rumah sakit.

Primaya Hospital Berencana Tambah 2 Rumah Sakit Baru di 2024
Ilustrasi produk medis/Pexels
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten rumah sakit, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) atau Primaya Hospital Group berencana  menambah 2 rumah sakit baru di 2024. Perseroan tengah membidik sejumlah lokasi di sekitar Jakarta dan Tangerang. 

 CEO Primaya Hospital Group Leona A. Karnali mengatakan, investasi pembangunan satu rumah sakit diperlukan biaya minimal Rp200 hingga Rp250 miliar, tergantung lokasi. "Mungkin tahun depan akan naik, karena inflasi dan harga-harga material juga naik," katanya kepada Fortune Indonesia saat ditemui di Jakarta, Selasa (24/10).

 Adapun, akhir tahun ini perusahaan menargetkan bisa mengoperasikan dua rumah sakit barunya. Satu rumah sakit berada di Makassar dan satunya rumah sakit kerja sama. "Di Makassar bangunan sudah jadi, kami sedang menunggu izin operasi," ujarnya. 

Saat ini, Primaya Hospital telah mengoperasikan 15 rumah sakit dengan total 1.952 bed yang tersebar di empat klaster yakni Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Makassar.

Sejumlah layanan unggulan rumah sakit ini, menurut Leona diantaranya spesialis jantung, ibu dan anak, kanker, sport dan ke depan yang juga sedang dikembangkan yakni eye dan brain center.


 

Kinerja keuangan

Sepanjang semester I 2023,  PRAY membukukan pendapatan bersih Rp867 miliar, menguat 18,93 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp729 miliar.  Kenaikan pendapatan ini juga diikuti beban pokok pendapatan sebesar 14 persen menjadi Rp626 miliar, sehingga perseroan meraih laba kotor Rp240 miliar. 

Perseroan juga mencatatkan laba usaha Rp100 miliar, naik 66 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian dengan laba bersih perseroan yang mampu melejit hingga 94 persen menjadi Rp115 miliar dari tahun sebelumnya terdorong efisiensi dan meningkatnya pendapatan lain-lain.

Sepanjang tahun ini, Leona mengatakan berupaya menjaga kinerjanya tetap positif meski menghadapi sejumlah tantangan seperti pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang membuat harga obat-obatan dan alat kesehatan berpeluang naik. 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya