Jakarta, FORTUNE - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan unit usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) menandatangani Perjanjian Kredit Sindikasi Sustainability Linked Loan (SLL) dengan 12 perbankan sebagai kreditur.
Penandatanganan perjanjian kredit sindikasi SLL ini dilakukan untuk mewujudkan komitmen SIG terhadap implementasi prinsip ESG. SLL merupakan salah satu program yang bertujuan memberikan dampak pada peningkatan rating ESG serta mengembalikan SIG ke dalam daftar Index IDX ESG Leader dan meningkatkan kepercayaan investor.
SLL juga bertujuan sebagai refinancing utang yang sudah ada dengan bank sindikasi dan tidak menambah utang lainnya. Selain sebagai komitmen SIG terhadap inisiatif dekarbonisasi, SLL juga memberikan keuntungan bagi penurunan margin bunga dibandingkan utang bank sindikasi eksisting dengan jangka waktu yang lebih baik.
Perjanjian Kredit Sindikasi SLL ini merupakan bagian dari rangkaian Sustainability Framework yang dirilis SIG pada 14 Oktober 2022 . Dalam perjanjian kredit sindikasi SLL ini, SIG akan memperoleh kredit sebesar Rp4,15 triliun, sedangkan SBI memperoleh kredit Rp2,74 triliun.
12 perbankan kreditur
Dua belas perbankan yang melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi SLL dengan SIG dan SBI sebagai berikut:
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai agen fasilitas.
- PT Bank CIMB Niaga Tbk
- PT Bank BTPN Tbk,
- PT Bank HSBC Indonesia
- PT Bank MaybankIndonesia Tbk
- PT Bank Central Asia Tbk
- PT Bank DBS Indonesia
- PT Bank CTBC Indonesia
- PTBank Permata Tbk
- MUFG Bank, Ltd. cabang Jakarta
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai Mandated Lead Arranger and Bookrunner (MLAB).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan, peluncuran SLL ini merupakan langkah awal dalam mendukung misi perusahaan guna menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial berkelanjutan.
SLL juga merupakan inisiatif SIG dan SBI dalam kerangka Program Dekarbonisasi terutama untuk memitigasi TransitionRisk dalam Framework Taskforce on Climate Related Financial Disclosure (TCFD).
SIG juga fokus mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan di industri building material yang ramah lingkungan.
“Diharapkan, SLL akan menjadi satu aspek penting untuk menunjukkan keseriusan perusahaan dalam hal ESG, sehingga dapat meningkatkan ESG Score SIG serta meningkatkan kepercayaan dan eksposur Investor," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12).
Keuntungan SLL
SLL merupakan inisiatif SIG dalam kerangka program dekarbonisasi terutama untuk memitigasi Transition Risk dalam TCFD. SIG telah menetapkan Sustainability Framework dengan fokus pada penurunan emisi karbon secara bertahap dengan target 520 kg CO2/ton semen dan stretch target 493 kg CO2/ton semen pada 2032.
Penetapan target penurunan emisi karbon tersebut akan dilakukan dengan pengurangan clinker factor, peningkatan substitusi panas dari bahan bakar alternatif, dan optimalisasi konsumsi energi termal spesifik. Inisiatif penurunan emisi karbon tersebut diharapkan berdampak positif terhadap efisiensi biaya sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan.
"SLL juga memberikan benefit efisiensi margin bunga melalui pencapaian target penurunan emisi karbon," kata Andriano Hosny Panangian.
Sedangkan, Senior Vice President Corporate Banking 2 Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Budi Purwanto mengungkapkanimplementasi SLL oleh SIG dan SBI selaku market leader industri semen,diharapkan dapat mendorong pelaku industri dalam mendukung pembangunan dan perekonomian berkelanjutan.
"Kami menyambut baik dapat terlibat dalam proses SLL ini yang dimulai dari penyusunan Sustainability Framework dimana kami berperan sebagai Sustainability Coordinator bersama HSBC dan dalam pembiayaan dapat turut serta sebagai Kreditur & MLAB," kata Purwanto.
Strategi SIG dalam mengurangi emisi karbon ini diharapkan dapat menjadi percontohan bagi pelaku industri dan komitmen mendukung pembangunan pertumbuhan ekomomi berkelanjutan.