Tumbuh 15%, Alfamidi Raup Pendapatan Rp15,6 Triliun Sepanjang 2022

Laba bersih MIDI melonjak 47,9 persen dari tahun sebelumnya.

Tumbuh 15%, Alfamidi Raup Pendapatan Rp15,6 Triliun Sepanjang 2022
Alfamidi. (Shutterstock/FarisFitrianto)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), perusahaan pengelola jaringan ritel Alfamidi, membukukan total pendapatan Rp15,62 triliun sepanjang 2022. Capaian itu tumbuh 15,5 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp13,58 triliun. 

"Pendapatan perseroan disumbang dari penjualan segmen makanan Rp9,12 triliun dan makanan segar Rp2,13 triliun. Sedangkan, segmen non-makanan menyumbang penjualan Rp4,34 triliun," demikian keterangan MIDI yang dikutip dari laporan keuangan, Kamis (2/3). 

Di sisi lain, MIDI mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan dari Rp 10,16 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp11,6 triliun pada 2022. Namun, setelah dikurangi beban operasional yang sebagian besar datang dari beban penjualan dan distribusi, laba perseroan menyusut hingga akhirnya membukukan laba usaha Rp637 miliar—masih tumbuh 31,6 persen.

Perusahaan itu mendapat laba sebelum pajak Rp505 miliar atau melonjak 52 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya seiring dengan pendapatan keuangan Rp3,9 miliar. MIDI pun akhirnya akhirnya menangguk laba bersih Rp398 miliar atau tumbuh 47,9 persen dari tahun sebelumnya.

Aksi korporasi pada 2023

MIDI menjadi salah satu emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) yang gencar melakukan aksi korporasi pada awal 2023.

Dua aksi korporasi besar mereka gelar pada kuartal I tahun ini: stock split saham, dan penambahan modal dengan HMETD atau rights issue. 

Pemecahan nilai saham akan menerapkan rasio 1:10 untuk memenuhi jumlah saham free float yang disyaratkan BEI dan meningkatkan likuiditas perdagangan sahamnya. Kemudian MIDI juga akan menerbitkan 461,17 juta saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham melalui rights issue.

Perusahaan itu berharap rights issue dapat berdampak positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi mereka, selain pula memperkuat struktur permodalan, khususnya dalam memenuhi kebutuhan modal kerja dan meningkatkan nilai tambah. 

Seluruh dana hasil PMHMETD I, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja serta pengembangan usahanya dan entitas anak, antara lain tapi tidak terbatas pada, pengembangan gerai.


 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil