Jakarta, FORTUNE – Di tengah ketatnya persaingan bisnis, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berhasil menunjukkan dominasinya dengan masuk dalam daftar bergengsi Fortune Indonesia 100. Perusahaan-perusahaan milik negara ini tidak saja menjadi penggerak utama perekonomian nasional, tetapi juga menjadi simbol ketahanan dan inovasi pada berbagai sektor industri.
Dengan pendapatan yang mengesankan, mereka terus memperkokoh posisi sebagai pemain kunci dalam perekonomian Indonesia.
BUMN yang masuk dalam jajaran Fortune Indonesia 100 mencakup beragam sektor, mulai dari energi, telekomunikasi, hingga perbankan. Keberhasilannya masuk dalam daftar ini bukan hanya tentang angka pendapatan yang tinggi, tetapi juga mencerminkan keberhasilannya dalam menghadapi tantangan global, adaptasi terhadap perubahan pasar, serta kontribusi terhadap pembangunan nasional.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa BUMN memiliki strategi bisnis yang kuat, manajemen yang efektif, dan komitmen yang tinggi untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Dengan reputasi dan performa yang terus meningkat, BUMN yang terpilih dalam Fortune Indonesia 100 menjadi bukti nyata bahwa perusahaan milik negara mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
BUMN dalam daftar Fortune Indonesia 100
Berikut daftar 19 perusahaan BUMN dengan pendapatan terbesar pada 2023 versi Fortune Indonesia 100, yaitu:
1. PT Pertamina Rp1.168,34 triliun.
2. PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN Rp487,384 triliun
3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 241,683 triliun
4. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 186,789 triliun
5. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp.149,216 triliun.
6. Mining Industry Indonesia atau MIND ID Rp107,873 triliun
7. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 88,137 triliun
8. PT Pupuk Indonesia Rp79,207 triliun
9. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Rp45,271 triliun
10. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp38,651 triliun
11. PT Kereta Api Indonesia atau KAI Rp35,106 triliun
12. PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo Rp33,916 triliun
13. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp32,172 triliun
14. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Rp22,530 triliun
15. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Rp22,414 triliun
16. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Rp21,318 triliun
17. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Rp20,072 triliun
18. PT PP (PTPP) Rp18,464 triliun
19. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) Rp10,954 triliun