2 Kunci Warren Buffet Rekrut Pemimpin Perusahaan Hebat

Melakukan pemilihan dengan nilai-nilai tertentu.

2 Kunci Warren Buffet Rekrut Pemimpin Perusahaan Hebat
Pengusaha dan investor AS, Warren Buffet (Dok. Fortune.com)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway, menekankan pentingnya visi dan kepemimpinan yang kuat bagi para penerus perusahaan.
  • Buffett dan Munger mencari integritas, kecerdasan, dan energi saat merekrut orang, serta menolak membeli perusahaan dengan manajer buruk.
  • Mereka berpendapat bahwa manajemen buruk adalah ancaman terbesar bagi perusahaan dan lebih suka bekerja dengan orang yang sudah baik daripada mengubah manajer yang buruk.

Jakarta, FORTUNE - Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway, telah lama berpendapat bahwa jenis pemimpin terbaik adalah mereka yang berkomitmen membimbing para penerusnya pada masa mendatang, serta mereka yang memiliki visi kuat.

"Anda harus memiliki visi yang jelas tentang ke mana Anda akan pergi, sehingga Anda dapat membuat orang lain mengikuti Anda," kata Buffett kepada Susie Gharib wartawan Fortune pada Rapat Pemegang Saham Tahunan Berkshire Hathaway pada 2015.

Ia mengatakan bahwa Berkshire Hathaway memiliki banyak pemimpin generasi mendatang.

"Tidak ada kekurangan,” ujarnya.

Untuk menjaga agar para pemimpin tersebut tetap terlibat dan berkomitmen terhadap misi perusahaan, Buffett mengatakan bahwa ia dan mendiang Charlie Munger, yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden direktur, mencoba menciptakan budaya yang kuat lewat tulisan dan arahan langsung —hal yang sama juga berlaku bagi Charlie.

“Pada akhirnya, kami ingin orang-orang membeli budaya Berkshire,” kata Buffett.

Mengenai apakah orang dapat dilatih untuk menjadi pemimpin yang hebat, kata Buffett, mereka bukan sekadar dilahirkan dengan sifat yang tepat dalam orientasi yang tepat.

"Mereka adalah gabungan dari keduanya. Beberapa orang memiliki kualitas kepemimpinan yang jauh lebih baik, tetapi saya pikir Anda juga dapat belajar banyak,” kata dia.

Nilai yang dipercaya Warren Buffet

Buffett dan Munger memuji keunggulan manajemen yang baik—dan perekrutan yang baik—selama beberapa dekade.

Dalam wawancara Fortune pada 2014, Pattie Sellers, yang saat itu menjabat sebagai editor umum, menulis bahwa Berkshire Hathaway biasanya menolak membeli perusahaan yang dikelola oleh manajer yang buruk.

"Banyak orang suka membeli perusahaan yang bagus dengan manajer yang buruk lalu menggantinya," katanya.

Itu tidak berlaku bagi Munger dan Buffett. Dia bercerita mereka lebih suka mencoba dengan hasil yang sudah dapat diperkirakan. Sebab, menurutnya, berkerja dengan orang yang sudah baik jauh lebih menyenangkan dibandingkan harus mengubah manajer yang buruk, yang tentunya melelahkan dan menghabiskan energi.

"Maksud saya, siapa yang ingin menghabiskan hidupnya untuk mencoba mengubah orang dari pendekatan alami mereka?"

Pada 1998, Buffett memberi tahu mahasiswa MBA di University of Florida bahwa ia mencari tiga hal saat merekrut orang: integritas, kecerdasan, dan energi. Menurutnya, ketiganya sama penting.

"Jika mereka tidak memiliki integritas, Anda menginginkan mereka yang bodoh dan malas,” ujarnya.

Beberapa hal tidak bisa diubah seiring waktu. Pada rapat pemegang saham 2021, Buffett mengatakan manajemen yang buruk adalah ancaman terbesar yang dapat dihadapi perusahaan.

“Anda mendapatkan seorang pria atau wanita yang bertanggung jawab atas perusahaan—mereka ramah, para direktur menyukainya—mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Namun, mereka tahu cara untuk tampil. Itulah bahaya terbesar,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya