Adaro Proyeksikan Produksi Batu Bara Thermal Akan Flat Tahun Depan

Adaro akan genjot pendapatan dari non-batu bara thermal.

Adaro Proyeksikan Produksi Batu Bara Thermal Akan Flat Tahun Depan
Presiden Direktur PT Kalimantan Aluminium Industry Wito Krisnahadi, Direktur PT Adaro Indonesia Hendri Tan, dan Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro dalam media gathering, di Jakarta, Rabu (13/12). (Eko Wwahyudi/FORTUNE Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • ADRO menargetkan volume produksi batu bara thermal stabil pada tahun mendatang untuk menjaga cadangan dan memenuhi suplai pembangkit listrik.
  • Peningkatan harga batu bara global pada kuartal IV-2023 diharapkan bisa menopang kinerja ADRO yang masih baik secara fundamental.
  • ADRO akan tetap memacu produksi batu bara metalurgi dan mempercepat pengembangan proyek mineral dan energi baru terbarukan guna mencapai target pendapatan dari non-batubara thermal 50 persen pada 2030.

Jakarta, FORTUNE - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menargetkan volume produksi batu bara thermal pada tahun mendatang tetap stabil, dibandingkan pencapaian tahun ini. Meskipun demikian, ADRO akan terus mengoptimalkan kapasitas produksi melalui anak perusahaannya, yaitu PT Adaro Indonesia.

Direktur Adaro Indonesia, Hendri Tan mengatakan dalam menetapkan target produksi, ADRO mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk dinamika pasar dan harga batubara global, menjaga tingkat cadangan, dan mendapatkan persetujuan dari pemerintah.

"Produksi flat untuk memastikan menjaga cadangan batu bara dan untuk memenuhi suplai pembangkit listrik," kata Hendri saat ditemui di Jakarta, Rabu (13/12).

Meski demikian, Hendri belum bisa memerinci angka target produksi batu bara thermal ADRO dikarenakan masih menunggu persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).  

Hingga September 2023, volume produksi batubara ADRO naik 12 persen menjadi 50,73 juta ton. Capaian ini masih sejalan dengan target volume penjualan yang dipatok sebesar 62 juta hingga 64 juta ton sepanjang 2023. 

Proyeksi harga batu bara

Hendri mengatakan, tahun ini harga batu bara global diproyeksikan melandai. Namun, mulai terleihat adanya tren kenaikan pada kuartal IV-2023, sejalan dengan meningkatnya permintaan. Dengan begitu, posisi harga batu bara saat ini masih bisa menopang kinerja ADRO.

"Secara keseluruhan masih di level yang sehat bagi perusahaan untuk bisa perform. Kami syukuri batubara secara fundamental masih baik," ujar Hendri.

Meski produksi batu bara thermal berpotensi stagnan, tapi ADRO bakal tetap memacu produksi batu bara metalurgi (coking coal) lewat anak usahanya, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). Langkah itu dilakukan untuk mengejar peningkatan produksi demi mencapai target 6 juta ton pada 2025, naik dibandingkan target saat ini yang ada di sekitar 4,3 juta ton.

Peningkatan produksi batu bara metalurgi ini sejalan dengan strategi memacu kontribusi pendapatan dari luar bisnis batu bara thermal. Secara grup, ADRO menargetkan pendapatan dari non-batubara thermal bisa mencapai sekitar 50 persen pada tahun 2030.

Tambah portofolio bisnis perusahaan

Selain meningkatkan produksi batu bara metalurgi, ADRO juga mempercepat pengembangan proyek mineral dan energi baru terbarukan (EBT) guna mencapai tujuan tersebut. Salah satu proyek besar yang sedang dikerjakan adalah pembangunan smelter aluminium melalui ADMR.

Proyek hilirisasi ini akan dilaksanakan dalam tiga fase, dengan kapasitas produksi yang berpotensi mencapai 1,5 juta ton. Pada fase awal, proyek smelter aluminium ini dijadwalkan akan selesai pada tahun 2025 dengan kapasitas produksi sebesar 500 ribu ton aluminium per tahun.

"Cita-cita kami pada 2030 pendapatan dari non-coal related bisa memberikan sumbangsih sekitar 50 persen. Bukan berarti secara nominal kontribusi dari batubara (thermal) turun, tapi karena ekspansi proyek dan produk yang kami kerjakan sudah mulai memberikan imbal hasil," tutur Direktur Adaro Minerals, Wito Krisnahadi.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024