Jakarta, FORTUNE - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menutup 2022 dengan membagikan dividen interim. Keuntungan yang akan dibagikan maksimal mencapai Rp8,63 triliun atau Rp57 per lembar saham.
Dari total nilai tersebut, dividen interim maksimal Rp4,59 triliun disetorkan kepada pemerintah, dan sisanya Rp4,04 triliun akan dibagikan pemegang saham publik.
Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan pembagian dividen interim ini menjadi bukti konkret komitmen perseroan sebagai BUMN yang memberikan kontribusi nyata bagi negeri.
“Yang mau saya tekankan, BRI adalah banknya rakyat. BRI berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan caranya rakyat. Keuntungan BRI dikembalikan ke rakyat lewat pajak dan dividen. Sudah semestinya BRI adalah bank yang selalu didukung oleh rakyat. Semua prestasi yang dicapai tak lepas dari dukungan seluruh pihak dan seluruh rakyat,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (30/12).
Menurut data keuangan per 30 September 2022 yang mendasari pembagian dividennya, emiten berkode BBRI membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp39,15 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp194,73 triliun, dan total ekuitas Rp300,33 triliun.
Jadwal pembagian dividen interim BBRI
- Pengumuman keterbukaan informasi: Jumat, 30 Desember 2022
- Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen interim (cum dividen):
a. Pasar reguler dan negosiasi: 9 Januari 2023
b. Pasar tunai: 11 Januari 2023
- Awal perdagangan saham tanpa hak dividen interim (ex dividen):
a. Pasar reguler dan negosiasi: 10 Januari 2023
b. Pasar tunai: 12 Januari 2023
- Daftar pemegang saham yang berhak dividen interim (recording date): 11 Januari 2023
- Pembayaran dividen interim: 27 Januari 2023
Kinerja BRI pada kuartal III-2022
Pertumbuhan bisnis BRI tecermin pada kinerja keuangan yang solid hingga akhir September 2022. Dalam sembilan bulan pertama 2022, BRI Group mencatatkan laba Rp39.31 triliun atau tumbuh 106,14 persen secara tahunan dengan total aset meningkat 4 persen menjadi Rp1.684,60 triliun
Dari aspek penyaluran kredit, total pembiayaan BRI Group mencapai Rp1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92 persen secara tahunan. Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI tercatat meningkat 9,83 persen secara tahunan dari Rp852,12 triliun pada akhir September 2021 menjadi Rp935,86 triliun pada akhir September 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat menjadi 84,20 persen.
Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI berhasil mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan yang menjadi Rp1.139,77 triliun. Dana murah (CASA) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI yang secara tahunan naik 10,22 persen.