Jakarta, FORTUNE - MEDCo-energi-internasional-tbk">PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencetak kenaikan kinerja sepanjang periode sembilan bulan 2024. Terutama untuk laba, perusahaan itu mengalami kenaikan sebesar 12,75 persen menjadi US$273,2 juta.
Informasi pada laporan keuangan per 31 September 2024 menunjukkan MEDC meraup pendapatan US$1,78 miliar atau meningkat 6,58 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Adapun, pendapatan MEDC hingga September 2024 diperoleh dari segmen kontrak dengan pelanggan sebesar US$1,74 miliar dan pendapatan keuangan senilai US$36,98 juta. Kedua segmen pendapatan MEDC masing-masing tumbuh 6,74 persen dan 9,57 persen secara tahunan.
Chief Executive Officer MEDC, Roberto Lorato, menilai positif kinerja keuangan dan operasional perseroan yang relatif solid sepanjang periode sembilan bulan tahun ini.
“Hal ini didorong oleh keberhasilan penyelesaian proyek-proyek utama di Suban, Meliwis, dan West Belut,” kata Roberto lewat keterangannya yang dikutip, Jumat (1/11).
Roberto menambahkan Medco bakal melanjutkan pengembangan sejumlah proyek strategis seperti pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ijen dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Bali, serta mendapatkan conditional license untuk mengimpor 600 MW tenaga surya melalui konsorsium Pacific Medco Solar Energy.
Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya terkerek 17,75 persen secara tahunan menjadi US$1,10 miliar, terutama disebabkan oleh lonjakan pada biaya pembelian minyak mentah, penyusutan, deplesi dan amortisasi, serta biaya produksi dan lifting.
Sebagian dari belanja modal sebesar US$300 juta sebagian besar disaluran untuk mengembangkan baru di Blok Migas Natuna, Corridor, Oman 69 dan PLTP Ijen.
Sementara itu, produksi migas sebesar 153 mboepd lebih rendah dari 2023 karena berkurangnya hak kelola Blok Corridor dan divestasi Vietnam, tapi sebagian diimbangi oleh akuisisi Oman.
Produksi terdiri dari 27 persen minyak dan 73 persen gas, dengan biaya unit produksi sebesar US$7,7 per barel setara minyak (boe) dan belanja modal sebesar US$249 juta.
MEDC juga mendapatkan blok eksplorasi baru, yaitu PSC Amanah, yang terletak di onshore Sumatra Selatan, berdekatan dengan PSC Corridor dan South Sumatra yang sudah beroperasi.
Bisnis ketenagalistrikan MEDC
Pada sisi lain, Medco Power menghasilkan penjualan sebesar 2.961 GWh, yang 21 persennya berasal dari sumber energi terbarukan. Penjualan sedikit menurun dari tahun ke tahun karena shutdown operasi PLTGU Riau pada Agustus.
Belanja modal listrik sebesar US$51 juta digunakan untuk melanjutkan pengembangan tahap pertama Panas Bumi Ijen, proyek PLTS Bali Timur 25 MWp, dan ekspansi ELB Batam menjadi CCPP.
Konsorsium Pacific Medco Solar Energy menerima conditional license dari Otoritas Pasar Energi Singapura (EMA) untuk mengimpor 600 MW tenaga surya ke Singapura.
Medco Power mendapatkan izin eksplorasi panas bumi (PSPE) di Samosir, Sumatra Utara, yang berlokasi dekat dengan operasi Sarulla yang sudah ada.