Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis dapat mencapai target 66 pencatatan efek baru sepanjang 2021. Target tersebut terdiri dari beragam instrumen, meliputi pencatatan saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya seperti Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), serta Efek Beragun Aset (EBA).
"Realisasinya sudah 46 dari semua instrumen. Artinya sudah 70 persen pencapaiannya," kata Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (27/10).
Apabila diperinci, capaian tersebut terdiri dari 39 pencatatan saham, empat obligasi, dua ETF, dan satu EBA berbentuk Surat Partisipasi (SP).
Mengingat saat ini otoritas bursa masih mengantongi 30 efek baru dalam pipeline. Detailnya, 27 saham, dua obligasi, dan satu ETF. Maka target 66 pecatatan efek baru bukan hal mustahil. "Dalam hal nanti semuanya tercatat di tahun 2021, maka pencapaiannya akan sampai 115 persen dari target yang sudah kami rencanakan," kata Nyoman.
BEI targetkan 68 pencatatan efek baru pada 2022
Pada 2022, BEI menargetkan 68 pencatatan efek baru. Pihaknya pun akan melakukan serangkaian kegiatan kepada perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat untuk mencapai target tersebut seperti peningkatan kapasitas infrastruktur di area pencatatan perusahaan, sosialisasi, one-on-one meeting, dan workshop.
Di sisi lain, BEI juga secara berkesinambungan mendukung pengembangan serta kepatuhan anggota bursa dan partisipan. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan pelatihan, sosialisasi, pertemuan rutin, dukungan jasa informasi, serta dukungan teknis dalam mengembangkan sistem dan layanan kebursaan.
Memerhatikan arah pengembangan pada 2022 serta asumsi perkembangan penangangan pandemi COVID-19 di Indonesia, BEI mengasumsikan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun tersebut Rp13,5 triliun dengan total jumlah hari kerja 250. Asumsi melampaui raihan RNTH tahun ini yakni Rp12 triliun.
Target kinerja BEI 2022
Berkaca pada target dan rencana tersebut, pada 2022 BEI memproyeksikan total pendapatan usaha yang akan diperoleh naik Rp158,8 miliar atau 11,4 persen menjadi Rp1,55 triliun. Pihaknya menargetkan perolehan laba bersih Rp389,56 miliar.
BEI pun menargetkan total aset tahun depan Rp4,24 triliun atau naik 10,29 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2021-Revisi.
Investor akan tumbuh
BEI menargetkan pertumbuhan jumlah investor 30 persen dari realisasi akhir tahun ini. Hingga pertengahan Oktober 2021, otoritas mencatat jumlah investor sudah mencapai 6,6 juta orang atau tumbuh sekitar 68 persen dari akhir 2020 yang mencapai 3,88 juta orang.