Jakarta, FORTUNE - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) akan membagikan Dividen interim untuk tahun buku 2023 senilai Rp421,1 miliar. Dengan jumlah saham beredar, perusahaan berencana membagi dividen sebesar Rp28 per saham.
“Perseroan menyampaikan rencana pembagian dividen interim untuk periode tahun buku 2023 sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 1 Desember 2023,” kata Sekretaris Perusahaan BFIN, Sudjono, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia yang dikutip Kamis (7/12).
Bagian dari rencana manajemen BFIN adalah membagikan 50 persen dividen dari laba bersih tahun buku 2023 yang akan terbagi menjadi interim dan final, alih-alih penurunan laba bersih perusahaan hingga September 2023 sebesar 10,69 persen secara tahunan menjadi Rp1,17 triliun.
Jadwal pembagian dividen interim
Berikut jadwal lengkap pembagian dividen interim BFIN terbaru:
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 13 Desember 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 14 Desember 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 15 Desember 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 18 Desember 2023
- Recording date untuk dividen: 15 Desember 2023
- Pembayaran dividen: 21 Desember 2023
Kinerja BFIN hingga kuartal III-2023
Meski laba bersihnya tertekan, perusahaan tersebut mencatatkan pertumbuhan total pendapatan 23,91 persen secara tahunan menjadi Rp4,77 triliun dari sebelumnya Rp3,85 triliun.
Kenaikan total pendapatan terutama berasal dari naiknya pendapatan piutang pembiayaan yang berkontribusi 93,8 persen terhadap total pendapatan atau mencapai Rp4,47 triliun.
Kenaikan pendapatan BFI Finance dibarengi oleh total beban yang meningkat 49,15 persen dari kuartal III-2022 yang sebesar Rp2,22 triliun menjadi Rp3,32 triliun pada kuartal III-2023.
Dari sisi piutang, selama sembilan bulan pertama 2023 perusahaan itu membukukan Rp20,52 triliun, yang terdiri dari piutang pembiayaan Rp20,45 triliun, piutang ijarah Rp37,66 miliar, dan piutang lain-lain Rp29,4 miliar.
Total piutang perusahaan meningkat 16,35 persen dari periode sama tahun sebelumnya, yakni Rp17,64 triliun.
Sementara itu, total aset perusahaan pun tumbuh 20,83 persen secara tahunan menjadi Rp24,17 triliun dari semula yang senilai Rp20 triliun.