Charoen Pokphand Kantongi pendapatan Rp61,6 T, Tapi Laba Tergerus

Kontribusi penjualan CPIN berasal dari empat sektor utama.

Charoen Pokphand Kantongi pendapatan Rp61,6 T, Tapi Laba Tergerus
Ekspor Telur Charoen Pokphand ke Singapura, Rabu (23/8).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan penjualan Rp61,6 triliun sepanjang 2023, naik 8,27% dari tahun sebelumnya.
  • Laba bersih CPIN turun 20,82% menjadi Rp2,31 triliun pada 2023, berdampak pada laba per saham yang menurun menjadi Rp141 per lembar.
  • Penjualan CPIN terdiri dari empat sektor utama, dengan beban pokok penjualan naik 9,47%, sementara kas dan setara kas akhir tahun mengalami kenaikan signifikan.

Jakarta, FORTUNE - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), sebuah perusahaan peternakan, mencatatkan hasil penjualan Rp61,6 triliun sepanjang 2023.

Laporan tersebut menandai peningkatan kinerja 8,27 persen dari 2022 saat penjualan mencapai Rp56,89 triliun.

Meskipun pendapatan meningkat, laba bersih CPIN mengalami penurunan sebesar 20,82 persen secara tahunan menjadi Rp2,31 triliun pada 2023, dibandingkan dengan Rp2,92 triliun pada periode yang sama 2022.

Itu berdampak pada laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang harus melorot ke level Rp141 per lembar pada akhir 2023 dari Rp179 per lembar pada 2022.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, penjualan CPIN terdiri dari empat sektor utama, yaitu penjualan pakan senilai Rp49,43 triliun, penjualan ayam pedaging/broiler senilai Rp37 triliun, penjualan anak ayam usia sehari senilai Rp7,17 triliun, penjualan ayam olahan sebesar Rp10 triliun, dan penjualan lain-lain senilai Rp6,53 triliun.

Selaras dengan peningkatan penjualan, beban pokok penjualan meningkat 9,47 persen secara tahunan menjadi Rp53,34 triliun.

Kas dan setara kas akhir tahun CPIN mencapai Rp2,23 triliun, mengalami kenaikan signifikan sebesar 32,04 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,69 triliun.

Dari sisi neraca, total aset CPIN naik menjadi Rp40,97 triliun pada 31 Desember 2023, dari Rp39,84 triliun pada akhir 2022.

Sementara itu, liabilitas perusahaan naik menjadi Rp13,94 triliun dari Rp13,52 triliun pada akhir 2022.

Ekuitasnya juga mengalami kenaikan, yakni menjadi Rp27,02 triliun dari Rp26,32 triliun pada akhir Desember 2022.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil