Cimory Bagikan Dividen 52,3 Persen dari Laba, Ini Nilai dan Jadwalnya

Cimory sepakat bagikakan dividen Rp70 per lembar saham.

Cimory Bagikan Dividen 52,3 Persen dari Laba, Ini Nilai dan Jadwalnya
Produk Cimory. (Shutterstock/Spyola)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Cisarua Moutain Dairy Tbk atau Cimory berencana membagikan dividen tunai sebesar 52,37 persen dari laba bersih tahun 2022 perseroan yang tercatat sebesar Rp1,06 triliun. Kebijakan pembangaian dividen tersebut telah mendapat persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada Kamis (6/4/).

Chief Financial Officer dan Investor Relations PT Cisarua Moutain Dairy Tbk Bharat Joshi mengatakan, dividen tunai akan dibagikan sebesar Rp70 per lembar saham dengan total nilai keseluruhan mencapai Rp555,4 miliar.

“Dividen tunai akan didistribusikan kepada para pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal 26 April 2023,” katanya dalam Public Expose di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (6/4).

Sepanjang 2022, emiten berkode saham CMRY mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp6,37 triliun atau naik 55,73 persen secara year on year dibandingkan 2021 Rp4,09 triliun. Pertumbuhan penjualan Cimory terlihat dari seluruh segmen produknya.

Penjualan produk olahan susu tumbuh 33,31 persen secara tahunan dari Rp2,65 triliun menjadi Rp3,53 triliun. Sementara itu produk makanan konsumsi melesat 96,87 persen pada periode yang sama menjadi Rp2,84 triliun pada 2022, dibandingkan dengan Rp1,44 triliun pada 2021.

Penjualan domestik mendominasi

Dari sisi geografis, penjualan domestik yang berkontribusi paling besar dengan pertumbuhan 55,43 persen menjadi Rp6,33 triliun, sementara penjualan ekspor tumbuh 122,05 persen menjadi Rp41,10 miliar dibandingkan dengan 2021 Rp18,50 miliar.

Perusahaan mencatat laba kotor per akhir 2022 sebesar Rp2,66 triliun atau naik 35,24 persen secara tahunan.

Persentase kenaikan beban penjualan yang lebih tinggi menyebabkan margin laba kotor Cimory turun dari 48,17 persen pada 2021 menjadi 41,83 persen pada 2022. Kenaikan beban pokok penjualan sejalan membengkaknya penggunaan bahan baku dan kemasan sebesar 74,77 persen dari sebelumnya Rp1,80 triliun menjadi Rp3,16 triliun.

Selain itu, Cimory juga melaporkan kenaikan pada beban penjualan dan pemasaran sebesar 44,5 persen menjadi Rp1,27 triliun.

Tahun ini Cimory tidak menambah kapasitas produksi

Hingga akhir tahun 2022, Cimory telah merealisasikan penggunaan dana hasil initial public offering (IPO) sebesar Rp925,70 miliar. Perusahaan yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Desember 2021 itu menghimpun dana IPO sebesar Rp3,66 triliun.

Mayoritas realisasi dana IPO digunakan untuk belanja modal dalam rangka penambahan kapasitas produksi. Cimory telah menghabiskan Rp613,45 miliar untuk perluasan pabrik dan pembelian mesin.

Bharat mengatakan, tahun ini perusahaan mengalokasikan belanja modal tak sebesar tahun 2022. Sebab sudah melakukan peningkatan kapasitas produksi pada tahun lalu.

Oleh karena itu, pihaknya akan fokus terhadap strategi peningkatan penjualan dan sumber daya manusia. Tahun mendatang, Cimory akan melihat akan mempertimbangkan akan menambah kapasitas produksi, sambil memantau penjualan.

“Nanti untuk ke depannya baru kita akan memikirkan akan meningkatkan kapasitas,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina