Jakarta, FORTUNE - PT DCI Indonesia Tbk (DCII) membukukan laba bersih Rp514,23 miliar sepanjang 2023 atau naik 40,05 persen dibandingkan dengan 2022 yang mencapai Rp367,84 miliar.
Pendapatan perseroan naik 25,1 persen menjadi Rp1,305 triliun dibandingkan dengan 2022 yang tercatat sebesar Rp1,043 triliun.
Pendapatan perseroan ditopang pendapatan jasa dari collocation atau penyewaan pusat data, yang tumbuh 24,89 persen secara tahunan menjadi Rp1,234 triliun. Pendapatan lain-lain meningkat naik 31,4 persen secara tahunan menjadi Rp71,221 miliar.
Presiden Direktur DCII, Otto Toto Sugiri, mengatakan kebutuhan data center dalam negeri masih sangat besar. Saat ini, kapasitas data center yang tersedia di Indonesia masih 200 megawatt (MW).
“Kebutuhan kapasitas data center yang dipakai di Indonesia diasumsikan 10 MW per kapita. Dengan asumsi tersebut, kita membutuhkan kapasitas data center 2.700 MW. Namun, yang tersedia saat ini masih ada 200 MW,” kata dia saat ditemui di Jakarta, Kamis (21/3).
Jika berkaca pada kebiasaan orang Indonesia yang akrab dengan gawai dan internet, Toto Sugiri mengatakan itu berkorelase dengan pertumbuhan data center. Sebab, semua aktivitas di dunia maya membutuhkan data center guna menyimpan dan mempertukarkan data.
Bakal menambah data center
Saat ini banyak platform sosial media yang masih mengandalkan data center di luar negeri. Peningkatan kapasitas pusat data itu dapat membawa permintaan dari pasar global ke Indonesia.
“Ke depannya diharapkan di Indonesia dan bisa jauh lebih cepat dan lebih murah bagi pelanggan,” ujarnya.
Dari sisi aksi korporasi, DCII berencana menambah kapasitas data center hingga 120 megawatt (MW) pada 2024.
Kapasitas data center yang telah siap milik perseroan mencapai 82 mw, yang tersebar di Kuningan (Jakarta), Cibitung (Jawa Barat), dan Karawang (Jawa Barat).
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, dari sisi arus kas DCII mencatatkan peningkatan penerimaan dari pelanggan sebesar Rp1,24 triliun sepanjang 2023, dengan kas dan setara kas pada akhir tahun sebesar Rp403,8 miliar.
Dari sisi total aset, DCII mencatatkan peningkatan menjadi Rp3,67 triliun pada 2023, dari Rp3,21 triliun pada 2022.
Total liabilitas DCII berkurang menjadi Rp1,46 triliun pada 2023, dari Rp1,63 triliun pada 2022.
Adapun total ekuitas DCII pada akhir 2023 mencapai Rp2,2 triliun, tumbuh dari 2022 yang sebesar Rp1,58 triliun.