Diterpa Cuaca Ekstrem dan Perubahan Aturan, Laba AMMN Turun Signifikan

Penurunan penjualan menyebabkan profitabilitas lebih rendah,

Diterpa Cuaca Ekstrem dan Perubahan Aturan, Laba AMMN Turun Signifikan
Salah satu fasilitas tambang Amman Mineral. (dok. Amman Mineral)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencatat laba bersih US$465 juta pada 2023 dengan margin 23 persen, turun 54,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
  • Penurunan penjualan tembaga dan emas disumbang oleh curah hujan tinggi dari Oktober 2022 hingga April 2023, namun terdapat kenaikan rata-rata harga jual tembaga dan emas masing-masing sebesar 6 persen dan 12 persen.
  • Kuartal terakhir merupakan periode kinerja terkuat di mana perusahaan memproduksi 198.000 metrik ton konsentrat tembaga, namun menghadapi kesulitan operasional akibat cuaca buruk dan tertundanya izin impor ban haul truck

Jakarta, FORTUNE - Emiten pertambangan, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), membukukan laba bersih US$465 juta pada 2023 dengan margin 23 persen.

Namun, jika mempertimbangkan dampak kewajiban bagi hasil 10 persen, maka laba bersih menjadi US$259 juta dengan margin 13 persen.

Capaian tersebut turun 54,36 persen jika dibandingkan dengan 2022 yang sebesar US$1,09 miliar.

Presiden Direktur AMMN, Alexander Ramlie, mengatakan ada beberapa faktor yang secara signifikan mempengaruhi laba bersih 2023.

Pertama, penurunan penjualan yang menyebabkan profitabilitas lebih rendah dan biaya depresiasi dan amortisasi yang lebih tinggi.

Selain itu, adanya kenaikan bea ekspor menjadi 10 persen dibandingkan aturan sebelumnya dengan 0 persen, serta kewajiban bagi hasil (IUPK PNBP) sebesar 10 persen dari total laba bersih setelah pajak penghasilan perusahaan berdasarkan laporan keuangan setiap tahun yang telah diaudit.

"Pada tahun 2023, perseroan menghadapi berbagai tantangan, seperti cuaca buruk, perubahan peraturan yang berdampak negatif, dan peningkatan biaya kepatuhan," kata Alexander dalam keterangan resminya, Rabu (27/3).

Penjualan AMMN pada 2023 disumbang oleh tembaga sebesar US$1,14 miliar dan penjualan emas sebesar US$885,45 juta.

Masing-masing penjualan turun dari realisasi 2022 yang bernilai US$1,60 miliar dan US$1,22 miliar.

Hal ini terutama disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi (Oktober 2022 hingga April 2023), yang memaksa perusahaan untuk memproses bijih kadar rendah dari stockpiles, sehingga menghasilkan penjualan tembaga 33 persen lebih rendah dan emas 35 persen lebih rendah

Namun, terdapat perimbanan pada kenaikan rata-rata harga jual tembaga dan emas masing-masing sebesar 6 persen dan 12 persen.


 

Berusaha menjaga produksi di tengah terpaan cuaca buruk

Menurutnya, kuartal terakhir merupakan periode kinerja terkuat 2023 ketika perusahaan memproduksi 198.000 metrik ton kering konsentrat tembaga, mewakili 36 persen dari produksi total 2023.

Selain efisiensi operasional, penurunan harga solar menyebabkan penurunan biaya unit penambangan sebesar 2 persen secara tahunan dari US$2.28/ton menjadi US$2.23/ton.

"Namun, tahun 2023 berjalan bukan tanpa kesulitan. Kami harus menghadapi kondisi cuaca buruk dan kerumitan operasional akibat curah hujan yang memecahkan rekor, sehingga membatasi produksi," ujar Alexander.

Meskipun berhasil mengeringkan dasar lubang tambang dengan lebih cepat, tujuh bulan pertama terjadi akumulasi lumpur yang signifikan akibat tingginya debit air di dasar lubang tambang, yang berdampak pada kualitas, volume, dan stabilitas bijih yang dikirim ke pabrik konsentrator.

"Tantangan lainnya adalah tertundanya izin impor ban (haul truck 793C) sehingga mengakibatkan terhentinya operasional yang tidak direncanakan dari bulan Desember hingga Januari," katanya.

Alokasi belanja modal Amman Mineral

Total belanja modal AMMN pada 2023 adalah US$1.520 juta, naik 118 persen dibandingkan dengan 2022.

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh proyek-proyek ekspansi, seperti sustaining capex sebesar US$415 juta, belanja modal smelter sebesar US$386 juta, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), fasilitas liquified natural gas (LNG), serta fasilitas transmisi dan distribusi sebesar US$158 juta; dan ekspansi pabrik konsentrator sebesar US$561 juta.

AMMAN wajib menyelesaikan mekanis smelter tembaga dan PMR pada akhir Mei 2024.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024