Jakarta, FORTUNE – Emiten Grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA), berencana akan melakukan pemecahan saham atau Stock Split dengan rasio 1:10.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (17/5), DSSA menyampaikan nilai nominal sahamnya setelah stock split adalah Rp25 per lembar, dari sebelumnya Rp250 per lembar.
Manajemen DSSA menilai harga sahamnya saat ini sangat tinggi sehingga menyebabkan nilai pembelian untuk tiap lotnya hanya dapat terjangkau bagi sebagian kecil investor. Ujungnya, perdagangan sahamnya menjadi tidak likuid.
“Stock split diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham perseroan, meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan, meningkatkan likuiditas saham perseroan, dan mendukung pertumbuhan nilai perseroan,” demikian keterangan DSSA, dikutip Jumat (17/5).
Untuk saat ini, harga per lembar saham DSSA mencapai Rp128.000. Artinya, jika investor ingin memilikinya, dana yang harus disediakan untuk tiap lotnya mencapai Rp12,8 juta.
Selain itu, dengan stock split ini, jumlah saham perseroan yang beredar akan bertambah menjadi 7.705.523.200 saham, dari sebelumnya 770.552.320 saham.
Perusahaan tersebut berencana melaksanakan stock split setelah meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 25 Juni 2024.
Kinerja kuartal I-2024 DSSA
Laporan keuangan DSSA pada kuartal I-2024 menunjukkan pendapatan usaha perseroan mencapai US$5,01 miliar pada 2023 atau turun 15,8 persen secara tahunan dibandingkan dengan capaian 2022 yang sebesar US$5,95 miliar.
Segmen pertambangan dan perdagangan batu bara menjadi sumber utama pendapatan usaha.
Sepanjang 2023, DSSA meraup US$4,67 miliar dari segmen ini, atau setara dengan 93,21 persen dari total pendapatan usahanya.
Selain dari batu bara, pendapatan usaha DSSA pada 2023 didapatkan dari segmen perdagangan bersih senilai US$208,21 juta.
Kemudian, perusahaan juga mendapat sumbangsih dari penyediaan TV kabel dan internet sebesar US$92 juta, penyediaan tenaga uap dan listrik US$40,22 juta, serta dari segmen lain-lain senilai US$797.674.
DSSA meraih laba bersih US$426,17 juta pada 2023 alias anjlok 27,7 persen bila dibandingkan dengan laba pada 2022 yang mencapai US$589,89 juta.