Meski Rugi, Saratoga Tetap Bagikan Dividen Senilai Rp298,4 Miliar

Para investor akan mendapatkan dividen Rp22 per saham.

Meski Rugi, Saratoga Tetap Bagikan Dividen Senilai Rp298,4 Miliar
dok. Saratoga
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. akan membagikan dividen tunai sebanyak Rp298,43 miliar atau sekitar Rp22 per lembar saham untuk tahun buku 2023.
  • Dividen dibagikan karena posisi arus kas dividen dan hasil divestasi Saratoga hingga akhir 2023 mencapai level tertinggi, yaitu Rp3,9 triliun.
  • Saratoga akan terus berkomitmen untuk meningkatkan value dari setiap portofolio, memperkuat investasi pada portofolio yang sudah matang, dan meningkatkan investasi pada sektor-sektor strategis seperti kesehatan, infrastruktur digital, dan energi terbarukan.

Jakarta, FORTUNE - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebanyak-banyaknya Rp298,43 miliar atau sekitar Rp22 per lembar saham untuk tahun buku 2023.

Hal tersebut telah diputuskan oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (16/5).

Sebagai perbandingan, pada tahun buku 2022 Saratoga membagikan dividen tunai sebesar Rp1 triliun atau Rp75 per saham.

“Ini merupakan tahun kelima sejak tahun buku 2019, Saratoga secara konsisten memberikan dividen sebagai bentuk komitmen kepada para pemegang saham," kata Direktur Keuangan Saratoga, Lany D. Wong, dalam keterangan pers yang dikutip Kamis (16/5).

Dividen dibagikan karena, kata Lany, posisi arus kas dividen dan hasil divestasi Saratoga hingga akhir 2023 mencapai level tertinggi, yaitu Rp3,9 triliun.

Menurut Lany, dengan dukungan arus kas yang sangat kuat tersebut, perseroan memutuskan untuk membagikan dividen untuk tahun buku 2023.

Padahal, sepanjang 2023 SRTG membukukan kerugian cukup besar.  

Laporan keuangan perusahaan per 31 Desember 2023 menunjukkan kerugiannya mencapai Rp10,14 triliun, sementara pada 2022 perusahan tersebut membukukan laba Rp4,61 triliun.

Penyebabnya, Saratoga membukukan kerugian neto atas investasi pada saham dan efek lainnya sebesar Rp13,81 triliun, dibandingkan periode sama 2022 yang mencatatkan keuntungan Rp3,72 triliun.
 

Meningkatkan value portofolio SRTG

Lany menyampaikan bahwa Saratoga akan terus berkomitmen untuk meningkatkan value dari setiap portofolio, selain memperkuat investasi pada portofolio yang sudah matang seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG).

Selain itu, Saratoga juga terus meningkatkan investasi pada sektor-sektor strategis seperti kesehatan, infrastruktur digital, dan energi terbarukan.

“Kami yakin potensi investasi di Indonesia masih sangat menarik. Dengan dukungan likuiditas yang solid dan pengalaman yang sudah teruji, Saratoga akan terus mengoptimalkan setiap peluang investasi dan berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Lany.

Dengan dukungan neraca yang kuat, pada tahun lalu Saratoga telah melakukan investasi dengan meningkatkan kepemilikan di PT MGM Bosco Logistik (MBL) sehingga menjadi pemegang saham mayoritas.

Tahun ini, SRTG juga akan terus aktif melakukan investasi dan mengembangkan bisnis.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya