Jakarta, FORTUNE - Emiten pertambangan batu bara, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP), akan membagikan dividen interim tahun buku 2023 dengan total nilai Rp300,68 miliar atau Rp245 per lembar saham.
Sekretaris Perusahaan Mitrabara Adiperdana, Chandra Lautan, mengatakan rencana pembagian dividen interim telah disetujui berdasarkan rapat dewan komisaris dan direksi perseroan yang telah dilaksanakan pada 23 Oktober 2023.
“Dividen interim akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 3 November 2023,” kata Chandra seperti dikutip dalam keterbukaan informasi, Rabu (25/10).
Jumlah saham beredar MBAP saat ini 1,22 miliar miliar saham, dengan kepemilikan masyarakat 119,13 juta saham atau setara 9,7 persen.
Selanjutanya, PT Wahana Sentosa Cemerlang memegang porsi 60 persen dan PT Wahana Batubara Indonesia 30 persen.
Berikut perincian jadwal pembagian dividen tersebut:
- Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi 1 November 2023
- Ex Dividen di Pasar Regular & Pasar Negosiasi 2 November 2023
- Cum Dividen di Pasar Tunai 3 November 2023
- Ex Dividen di Pasar Tunai 6 November 2023
- Pencatatan (Recording Date) 3 November 2023.
- Penyerahan bukti rekam SKD/DGT 8 November 2023
- Pembayaran Dividen Interim 8 November 2023.
Kinerja MBAP dalam semester I-2023
Berdasarkan laporan keuangan, hingga semester I-2023 MBAP membukukan pendapatan US$130,8 juta atau turun 47,28 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai US$248,2 juta.
Pendapatan ini berasal dari pihak ketiga, yaitu KCH Energy Co. Ltd. sebesar US$41,11 juta dan East Profit International Enterprises Ltd. sebesar US$13,61 juta.
Sementara itu, pendapatan dari pihak berelasi MBAP mencapai US$37,8 juta.
Di tengah menurunnya pendapatan, MBAP membukukan kenaikan sejumlah beban. Beban pokok pendapatan, misalnya, naik 6,2 persen menjadi US$92,00 juta dari sebelumnya US$86,63 juta.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penurunan pendapatan MBAP. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh kenaikan royalti, dari semula 5 persen menjadi 15 persen dan penurunan harga batu bara di tingkat global.
Alhasil, laba bersih MBAP susut menjadi US$22,03 juta, turun 80,27 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai US$111,6 juta.