Penyebab Laba MedcoEnergi Ambles Hingga 61 Persen, Sisa US$119,46 Juta

Ada perolehan izin ekspor yang tertunda.

Penyebab Laba MedcoEnergi Ambles Hingga 61 Persen, Sisa US$119,46 Juta
Medco Energi. (Website Medco Energi)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan migas, PT Medco Energi Internasional Tbk, mengalami penurunan kinerja keuangan pada semester I-2023 dengan hanya mengantongi laba bersih US$119,46 juta atau anjlok 61 persen dibandingkan dengan US$303,05 juta pada semester sama tahun sebelumny. 

CEO MedcoEnergi, Roberto Lorato, mengatakan penyebab lebih rendahnya capaian pada paruh pertama tahun ini adalah penurunan sumbangsih dari anak usahanya, Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), serta realisasi harga minyak dan gas yang lebih rendah. 

Kontribusi laba bersih dari anak usahanya itu US$27 juta atau turun sebesar US$103 juta dibandingkan dengan semester pertama 2022.

“Hal ini akibat penundaan penjualan tembaga dan emas selama empat bulan dikarenakan perolehan izin ekspor yang tertunda. AMMN terus beroperasi selama menunggu perizinan dan memulai kembali ekspor pada bulan Juli,” kata dia dalam keterangan yang dikutip Selasa (3/10).

Akan hal produksi minyak dan gas perusahaan, capaiannya 162 mboepd atau naik 6 persen bila dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Namun, harga rata-rata minyak dan gas masing-masing adalah US$75,2 per barel dan US$7,2 per mmbtu, turun sebesar US$29,1 per barel dibandingkan dengan 2022 yang US$104,4 per barel.

Belanja modal mayoritas untuk pegembangan hulu migas

Pada paruh pertama 2023, belanja modal yang telah terpakai mencapai US$127 juta, dan sebagian besar digunakan untuk proyek pengembangan Natuna, Corridor, dan Ijen.

“Kami terus melakukan pengembangan dan akselerasi di sektor hulu migas. Kami mengalokasikan US$99 juta untuk belanja modal di sektor hulu migas. Khususnya untuk pengembangan Blok Natuna dan Corridor," ujar Roberto.

Medco, kata Roberto, juga mulai melakukan studi pengembangan Carbon Capture Sequestration (CCS) bersama mitra internasional pada reservoir Natuna dan Corridor. Perusahaan tersebut juga telah mulai melakukan eksplorasi di WK Beluga yang lokasinya berdekatan dengan infrastruktur di South Natuna Blok B. 

Target Medco hingga akhir 2023

Tahun ini MedcoEnergi menargetkan produksi minyak dan gas 160 mboepd dan penjualan ketenagalistrikan 4,000 GWh.

Kemudian, biaya produksi minyak dan gas di bawah US$10 per boe, dan total belanja modal minyak dan gas US$250 juta dan ketenagalistrikan US$80 juta.

“Dengan kinerja operasional yang kuat, pemberian izin impor listrik bersyarat proyek pembangkit listrik tenaga surya 600 MW dari pemerintah Singapura dan IPO AMMN yang sukses, saya bangga bahwa Medco Energi dapat terus memberikan nilai dan manfaat jangka panjang," kata Direktur Utama Medco Energi, Hilmi Panigoro.


 


 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024