Jakarta, FORTUNE - Emiten semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengakuisisi 345.860 saham atau 100 persen kepemilikan di PT Semen Grobogan (SGB). Adapun nilai kontrak pengambilaihan seluruh saham ini kurang dari 20 persen ekuitas perseroan.
Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya mengatakan, pembelian saham PT Semen Grobogan akan memperkuat posisi Indocement khususnya di pasar Jawa Tengah. Akuisisi ini juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi biaya logistik, mengingat lokasi Pabrik Semen Grobogan yang strategis.
“Kami optimis untuk menyambut banyak proyek strategis nasional yang akan dikembangkan di daerah Jawa Tengah antara lain jalan tol Solo–Yogyakarta, Yogyakarta–Bawen, dan Semarang–Demak serta Kawasan Industri Batang dan Daerah Ekonomi Khusus Kendal,” kata Christian dalam keterangannya, Selasa (17/10).
Adapun, aksi korporasi ini dikukuhkan dalam perjanjian jual beli saham bersyarat atau sale and purchase agreement yang ditandatangani pada Senin (16/10).
PT Prima Tunas Investama dan PT Prima Sakti Investama selaku pemegang saham dalam PT Semen Grobogan akan menjual dan mengalihkan seluruh saham Semen Grobogan kepada Indocement Tunggal Prakarsa dan PT Dian Abadi Perkasa selaku pembeli. PT Dian Abadi Perkasa merupakan perusahaan anak yang dikendalikan oleh INTP.
Transaksi jual beli saham akan berlaku efektif saat seluruh pihak memenuhi syarat dan kondisi yang ditentukan dalam perjanjian tersebut, diharapkan pada 1 Desember 2023.
“Para pihak telah sepakat untuk tidak mempublikasikan nilai transaksi penjualan saham,” kata Christian.
Pabrik Indocement bertambah
Pabrik Semen Grobogan berlokasi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Adapun, kapasitas produksi pabrik semen ini mencapai 1,8 juta ton clinker dan 2,5 juta ton semen per tahun, dengan persediaan bahan baku untuk 50 tahun ke depan. Semen Grobogan memulai produksi komersial pada Januari 2022.
Akuisisi ini akan menambah portofolio pabrik perseroan. Indocement saat ini telah mengoperasikan 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 25,5 juta ton semen. Sebanyak 10 pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat.
Dua pabrik lain berada di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat, dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Pada 2022, Indocement juga telah mengoperasikan Pabrik Bosowa setelah penandatangan perjanjian sewa pakai aset dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo. Heidelberg Materials telah menjadi pemegang saham mayoritas Indocement sejak 2001.
Proyeksi kebutuhan semen nasional
Penjualan semen INTP di bulan Agustus mencapai 1,6 juta juta ton. Realisasi ini naik 7,8 persendari penjualan semen di periode yang sama tahun lalu.
Jika diakumulasikan, volume penjualan INTP sepanjang delapan bulan pertama 2023 mencapai 10,8 juta ton semen. Angka ini berhasil tumbuh sekitar 8,4 persen secara tahunan.
INTP memproyeksi pasar semen diproyeksikan tumbuh 2 persen tahun ini. Sementara untuk INTP, permintaan diperkirakan tumbuh sekitar 4 persen pada 2023. Proyeksi ini dengan menimbang adanya tambahan dari pabrik Maros di Sulawesi Selatan.