Segmen Alat Berat Masih Dominan, Pendapatan KOBX Naik 41 Persen

Kontribusi alat berat 76,6 % dari konsolidasi pendapatan.

Segmen Alat Berat Masih Dominan, Pendapatan KOBX Naik 41 Persen
Ilustrasi alat berat milik PT Kobexindo Tractors Tbk. (Dok. Kobexindo Tractors)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Kobexindo Tractors Tbk membukukan pertumbuhan pendapatan 41,2 persen pada 2022 menjadi US$168,5 juta dibandingkan dengan penjualan pada tahun sebelumnya yang mencapai US$119,3 juta.

Segmen penjualan unit alat berat emiten berkode saham KOBX itu tumbuh 43,50 persen menjadi US$129,13 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$89,99 juta. Kontribusi segmen tersebut terhadap pendapatan konsolidasi perseroan 76,63 persen.

Kontribusi terbesar kedua berasal dari segmen penjualan suku cadang dengan pendapatan US$19,28 juta, tumbuh 19,82 persen dibandingkan dengan pencapaian 2021 yang mencapai US$16,09 juta.

Jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan juga membukukan pertumbuhan pendapatan positif pada 75,41 persen menjadi US$13,51 juta dibandingkan tahun lalu yang sebesar US$7,7 juta. Sementara itu, segmen sewa (alat berat dan gedung) tumbuh 19,15 persen menjadi US$6,60 juta dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 yang sebesar US$5,54 juta. Secara berturut-turut, kedua segmen tersebut menyumbang 8,02 persen dan 3,92 persen terhadap pendapatan konsolidasi perseroan

“Pencapaian ini berkat naiknya arus kas yang bersumber dari kenaikan transaksi penjualan dengan konsumen, baik itu penjualan unit maupun lainnya yang bersumber dari segmen usaha yang kami miliki,” kata Wakil Presiden Direktur Kobexindo Tractors, Martio, dalam keterangan pers, Jumat (31/3).

Laba tergerus kerugian kurs

Kenaikan pendapatan sepanjang 2022 juga dibarengi oleh kenaikan beban pokok pendapatan. Sepanjang 2022, beban pokok pendapatan KOBX mencapai US$137,97 juta, tumbuh 42,32 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 yang mencapai US$96,94 juta. 

Laba usaha KOBX tercatat US$5,60 juta, terkoreksi dari posisi sebelumnya yang US$16,41 juta karena rugi kurs US$5,86 juta pada 2022 dibandingkan dengan laba kurs US$176.000 pada 2021. Sebagian besar rugi kurs pada 2022 adalah kerugian yang belum terealisasi (unrealized loss).

Perubahan pada metode pencatatan akuntansi nilai properti investasi berdasarkan nilai pasar pada 2021 membuat KOBX mengalami koreksi laba usaha US$7,20 juta. Pada 2022, terjadi kerugian nilai properti investasi senilai US$220.000. Meski begitu, laba sebelum pajak penghasilan dan laba bersih KOBX masih berada dalam teritori yang baik.

Laba sebelum pajak 2022 mencapai US$5,14 juta dibandingkan US$13,78 juta pada 2021, dan laba bersih 2022 mencapai US$4,20 juta dibandingkan dengan US$13,55 juta pada 2021.

Apabila perhitungan laba bersih mengesampingkan laba (rugi) selisih kurs dan perhitungan akun properti investasi seperti yang dijelaskan di atas, maka laba bersih 2022 Kobexindo bisa mencapai US$10,28 juta dibandingkan tahun lalu US$6,17 juta atau setara pertumbuhan laba bersih 66,7 persen.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil