Setelah Untung Besar, Harita Nickel Kantongi Kontrak Jual-Beli Baru

Keuntungan perseroan meningkat 20,4 persen tahun ini.

Setelah Untung Besar, Harita Nickel Kantongi Kontrak Jual-Beli Baru
Shutterstock/AlexLMX
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel memperoleh kontrak jual-beli ore nikel baru setelah mencetak pertumbuhan laba bersih pada 2023
  • Perusahaan mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp5,61 triliun, meningkat 20,4 persen dari tahun sebelumnya
  • NCKL melakukan perjanjian jual beli bijih nikel dengan pihak terkait dan pendapatan perusahaan dari kontrak dengan pelanggan tercatat sebesar Rp23,85 triliun

Jakarta, FORTUNE – Emiten pertambangan, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mengantongi kontrak jual-beli ore nikel baru setelah berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih pada 2023.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, perseroan mencatat laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk  mencapai Rp5,61 triliun. Keuntungan tersebut meningkat 20,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,66 triliun.

Legal Manager & Corporate Secretary Harita Nickel Franssoka Y. Sumarwi mengatakan NCKL melakukan perjanjian jual beli bijih nikel dengan pihak pihak terkait yaitu NCKL dengan PT Obi Nickel Cobalt (ONC) dan PT Gane Permai Sentosa (GPS) dengan ONC.

“Harga jual berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 96 tahun 2021 di mana berpedoman pada harga patokan mineral logam dan harga patokan batu bara,” kata Franssoka dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (3/4).

Perjanjian jual beli berlaku selama satu tahun, dimulai dari 28 Maret 2024 hingga 28 Maret 2025, dengan opsi perpanjangan otomatis selama satu tahun ke depan, kecuali jika kedua belah pihak memutuskan untuk mengakhiri kesepakatan tersebut.

Transaksi jual beli bijih nikel bertujuan untuk mendukung operasional ONC dalam produksi mereka.

ONC adalah afiliasi NCKL yang memiliki 10 persen saham langsung dan memiliki hubungan kepengurusan, termasuk komisaris utama NCKL yang juga menjabat sebagai Direktur Utama ONC. Selain itu, dua direktur NCKL juga menjabat sebagai direktur dan komisaris ONC masing-masing.

Asal pedapatan Harita Nickle

Melansir laporan keuangan NCKL, pendapatan perusahaan dari kontrak dengan pelanggan tercatat sebesar Rp23,85 triliun, naik 150 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp9,56 triliun. 

Bila dirinci, pendapatan dari bisnis pengolahan nikel perusahaan ini meningkat menjadi Rp20,76 triliun dari Rp7,1 triliun, sementara pendapatan dari bisnis penambangan nikel meningkat menjadi Rp3 triliun dari Rp2,46 triliun.

Dari sudut pandang pelanggan atau pihak ketiga, penjualan nikel terbesar dilakukan kepada Lygend Resources & Technology Co Ltd (China), dengan sumbangan pendapatan mencapai Rp10,3 triliun, meningkat 89 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp5,44 triliun.

Seiring dengan peningkatan pendapatan, beban pokok penjualan NCKL juga meningkat menjadi Rp15,82 triliun, naik 218,48 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp4,89 triliun.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024