Tertekan pada Kuartal-I, PJAA Harap Perbaikan pada Paruh Kedua-2024

Kunjungan menurun ketika Ramadan.

Tertekan pada Kuartal-I, PJAA Harap Perbaikan pada Paruh Kedua-2024
Salah satu wahana Dufan. (Shutterstock/Isnani Husnayati)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Pendapatan PJAA kuartal I-2024 turun 1,8% menjadi Rp255,6 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
  • Laba bersih periode berjalan mencapai Rp13,02 miliar, lebih rendah dari tahun sebelumnya.
  • Total nilai aset turun 3,96% menjadi Rp3,59 triliun, namun perusahaan optimistis dengan ekspansi kawasan dan belanja modal Rp2 triliun.

Jakarta, FORTUNE - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) mengantongi pendapatan sebesar Rp255,6 miliar pada kuartal I-2024.

Pendapatan tersebut turun 1,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, yakni Rp260,3 miliar. 

Kendati demikian, perseroan berharap kinerjanya dapat meningkat pada paruh pertama tahun ini.

Corporate Secretary PJAA, Agung Praptono, mengatakan sebagai perusahaan properti yang juga mengelola kawasan wisata, karakter bisnis PJAA sangat dipengaruhi oleh musim libur.

Adapun pada kuartal I-2024, telah terjadi pergeseran bulan Ramadan yang berujung pada penurunan pendapatan segmen tersebut.

“Kalender bulan Maret tahun ini hampir 70 persen merupakan bulan puasa Ramadan, dimana karakter pada bulan puasa akan terjadi tren penurunan kunjungan wisatawan,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (7/5).

Pada saat yang sama, kata Agung, PJAA melakukan belanja operasional lebih besar untuk persiapan menyambut peak season libur Lebaran guna memberikan konten kawasan, pengalaman liburan, serta customer journey yang semakin baik dan berbeda dari sebelumnya.

“Hal ini tentu membawa konsekuensi peningkatan biaya yang mempengaruhi pencapaian laba perusahaan di kuartal I-2024 ini,” kata Agung.

Tekan beban operasional dan ekspansi

Per 31 Maret 2024 l, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PJAA mencapai Rp13,02 miliar, atau lebih rendah dibandingkan dengan Rp44,68 miliar per Maret 2023. 

Lebih lanjut, Agung menyatakan bahwa dengan dukungan komitmen manajemen untuk mengendalikan BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional), PJAA optimistis kinerja perusahaan akan tergambar lebih baik pada paruh pertama 2024.

Total nilai aset PJAA pada kuartal I-2024 mencapai Rp3,59 triliun atau turun 3,96 persen dibandingkan dengan akhir Desember 2023 yang mencapai Rp3,74 triliun.

Untuk 2024, PJAA melakukan perluasan kawasan dan menyiapkan belanja modal sebesar Rp2 triliun dengan sumber pendanaan yang akan dimanfaatkan lewat instrumen di pasar modal, seperti penerbitan obligasi dan pendanaan di perbankan.

Menurutnya, kehadiran wahana wisata religi yang merupakan proyek pemerintah DKI Jakarta bakal mendorong pertumbuhan pendapatan recurring income sebesar 20 persen per tahun.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI Masih Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo