Jakarta, FORTUNE – Emiten Telekomunikasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun lalu.
Laba bersih Telkom meningkat 18,34 persen menjadi Rp24,56 triliun pada 2023.
Laporan keuangannya per 31 Desember 2023 menunjukkan pendapatan sebesar Rp149,2 triliun, mengalami kenaikan 1,30 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp147,3 triliun.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengatakan dengan fokus pada transformasi dan implementasi strategi, Telkom dapat menorehkan kinerja positif.
“Tentunya hal ini tidak mudah, di tengah tantangan yang ada seperti persaingan bisnis, jangkauan infrastruktur, regulasi, hingga kebutuhan akan partnership dan investasi. Namun, apa yang Telkom raih saat ini menunjukkan sinyal positif dan mendorong kami untuk terus melanjutkan transformasi,” kata dia dalam keterangannya, Senin (25/3).
Pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh kenaikan pendapatan dari layanan data, internet, dan layanan IT sebesar 6,5 persen menjadi Rp87,4 triliun secara tahunan. Layanan Indihome dan interkoneksi juga mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 2,7 persen dan 7 persen menjadi Rp28,8 triliun dan Rp9,1 triliun pada 2023.
Telkomsel terus memusatkan perhatian pada peningkatan pangsa pasar dengan jumlah pelanggan mobile mencapai 159,3 juta dan pelanggan IndiHome residensial (B2C) 8,7 juta pada akhir 2023.
Pendapatan dari layanan SMS, Fixed, and Cellular Voice mengalami penurunan 30,3 persen menjadi Rp12,5 triliun karena adanya persaingan dari aplikasi pesan instan dan pergeseran layanan dari yang lama ke layanan data.
Pendapatan dari jaringan juga menyumbang sebesar Rp2,48 triliun dari total pendapatan Telkom.
Bisnis pusat data Telkom
Pada bisnis pusat data atau data center, TelkomGroup memiliki dan mengelola 32 data center yang tersebar di empat negara: Indonesia, Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste dengan rata-rata utilisasi hingga 70 persen.
Mayoritas data center tersebut memiliki klasifikasi tier 3 dan 4 dengan total kapasitas hingga 42 MW.
Sepanjang 2023, bisnis data center dan cloud perseroan membukukan pendapatan Rp1,9 triliun atau tumbuh 14,8 persen secara tahunan.
“Tahun 2024, Telkom akan meningkatkan kapasitas data centernya dari 42 MW menjadi 55 MW, yang didorong oleh peningkatan kapasitas hypercale data center Cikarang sebesar 13 MW. Selain itu, Telkom juga terbuka dan aktif membangun kerja sama dengan mitra strategis dalam mengembangkan kapasitas dan kapabilitas data center,” kata Ririek.
Bisnis menara Telkom
Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel menutup 2023 dengan kinerja cemerlang dan pertumbuhan double digit pada pendapatan, EBITDA, dan laba bersih.
Mitratel mencatat pendapatan Rp8,6 triliun atau tumbuh 11,2 persen secara tahunan, didorong oleh pendapatan sewa menara.
Mitratel merupakan tower provider terbesar di Asia Tenggara dari sisi kepemilikan tower yang memiliki 38.014 tower dengan tenancy ratio yang meningkat cukup baik dari 1,47x di 2022 menjadi 1,51x pada akhir 2023.
Belanja modal TLKM
Sepanjang 2023, Telkom telah menggunakan belanja modal perseroan mencapai Rp33 triliun atau 22,1 persen dari total pendapatan.
Belanja modal ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.
Anggaran belanja modal juga digunakan untuk beberapa inisiatif besar perusahaan meliputi peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G, pembuatan Satelit Merah Putih 2 yang saat ini sudah berada pada orbit 113 BT, penggelaran sistem komunikasi kabel laut, serta penyelesaian hyperscale data center di Cikarang dan pembangunan hyperscale data center di Batam.