Jakarta, FORTUNE - Emiten kendaraan listrik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR), menyampaikan progres dalam pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang merupakan core business perseroan.
VKTR, dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), menunda rencana untuk memproduksi sepeda motor listrik, dan akan berfokus kepada kendaraan niaga seperti bus dan truk listrik.
“Sebagian besar anggaran yang semula akan digunakan untuk pengembangan fasilitas produksi sepeda motor listrik akan dialokasikan untuk pembangunan fasilitas produksi bus & truk listrik yang berada di Magelang,” demikian pernyataan manajemen VKTR yang dikutip Jumat (19/4).
Anggaran yang dimaksud adalah dana hasil penawaran umum perdana pada 31 Desember 2023. Saat itu perusahaan berhasil mengantongi Rp855,31 miliar, sedangkan realisasi penggunaan dana sampai dengan akhir Januari baru Rp178,3 miliar.
Kendati menunda produksi sepeda motor listrik, perseroan tetap melakukan pengembangan desainnya sebagai prototipe.
Lalu, progres pengerjaan fasilitas perakitan KBLBB, yang berada di Magelang, telah mencapai 7,8 persen sejak dilakukan groundbreaking pada Februari 2024. Rencana pembuatan pabrik untuk perakitan KBLBB yang mencakup heavy mobility (bus & truk), akan menggunakan combined line dan berlokasi dalam satu area produksi.
“Saat ini perseroan masih dalam proses untuk penyediaan prototype KBLBB niaga dengan mempertimbangkan kebutuhan tipe KBLBB niaga yang diperlukan pasar,” demikian keterangan manajemen.
Kembangkan kendaraan niaga listrik
VKTR pun sedang melakukan riset bersama dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) untuk mengembangkan Vehicle Operating System (VOS). Tujuannya adalah untuk mengembangkan kendaraan berbasis perangkat lunak yang mampu merevolusi industri otomotif, menawarkan tingkat konektivitas, kecerdasan buatan, dan kendaraan nirawak yang handal.
Saat ini kerja sama dengan PENS telah menghasilkan 14 hak paten bersama yang menunjukkan dedikasi perseroan dalam mendorong inovasi di bidang kendaraan listrik.
“Hak paten tersebut mencakup berbagai aspek mobilitas listrik, mulai dari solusi retrofit untuk sepeda motor hingga sistem manajemen armada cerdas terkini,” ujarnya.
Ingin membuat baterai kendaraan listrik
Untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik, VKTR bersama dengan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) telah mencapai tahap penyempurnaan efisiensi baterai berbasis Nickel Manganese Cobalt 811 (NMC 811) dengan kapasitas 174mAh/g.
“Saat ini perseroan telah melakukan pengembangan mulai dari proses pengolahan bahan baku baterai - pengolahan material aktif katoda - pembuatan baterai sel - dan pengujian terhadap baterai sel guna optimalisasi terhadap formulasi katoda yang berfokus pada karakteristik nikel, yaitu energi densitas yang tinggi dan mampu untuk memberikan siklus >2.000 dan akan dikaji terkait keamanan dalam penggunaan baterai berbasis nikel,” katanya.