Arti Dovish, Hawkish, Bullish, dan Bearish dalam Investasi Saham

Pahami empat istilah tersebut dalam belajar saham.

Arti Dovish, Hawkish, Bullish, dan Bearish dalam Investasi Saham
Ilustrasi short selling di pasar modal. (Pixabay/Gerd Altmann)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Dovish menggambarkan kebijakan mendukung penurunan suku bunga atau stimulus ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
  • Hawkish adalah pandangan agresif yang mendukung kenaikan suku bunga untuk mengekang inflasi dan dapat meningkatkan imbal hasil investasi.
  • Bullish adalah pandangan optimis terhadap pasar saham, terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat atau kinerja perusahaan yang positif.

Dalam dunia Investasi Saham, istilah Dovish, Hawkish, Bullish, dan Bearish digunakan untuk menggambarkan pandangan atau sikap terhadap kondisi pasar atau kebijakan ekonomi.

Keempat istilah ini penting untuk dipahami agar memudahkan investor saham dalam mengerti arah kebijakan bank sentral.

1. Dovish

Istilah "dovish" sering digunakan untuk menggambarkan kebijakan atau pandangan yang cenderung mendukung penurunan suku bunga atau stimulus ekonomi.

Dalam konteks investasi, dovish bisa merujuk pada kondisi di mana bank sentral berpandangan bahwa ekonomi perlu diberi dorongan atau dukungan, misalnya melalui kebijakan moneter yang lebih longgar, seperti suku bunga rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pesan dovish juga mencerminkan ketidakyakinan bank sentral, yang pada gilirannya dapat mengurangi kepercayaan investor terhadap negara tersebut.

2. Hawkish

Kebalikan dari dovish, hawkish merujuk pada pandangan yang lebih agresif atau tegas, terutama dalam hal kebijakan moneter. Dalam hal ini, bank sentral cenderung mendukung kenaikan suku bunga untuk mengekang inflasi atau mengurangi potensi overheating dalam ekonomi.

Sikap hawkish dalam rencana kenaikan suku bunga cenderung mendapatkan respons positif karena dapat meningkatkan imbal hasil yang diterima dari instrumen investasi di negara tersebut.

3. Bullish

Di sisi lain, bullish adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pandangan optimis atau positif terhadap pasar saham atau instrumen keuangan tertentu.

Sikap bullish sering kali terkait dengan kepercayaan terhadap pertumbuhan ekonomi yang kuat atau kinerja positif suatu perusahaan.

Kondisi bullish ditandai dengan kenaikan harga yang terus menerus. Dalam konteks pasar saham, bullish menggambarkan kenaikan harga saham perusahaan.

4. Bearish

Sementara itu, bearish menggambarkan pandangan pesimistis atau negatif terhadap pasar saham atau instrumen keuangan.

Jadi, bearish merujuk pada kondisi pasar yang sedang mengalami penurunan. Sebuah pasar umumnya tidak dianggap bearish kecuali telah turun sebesar 20 persen atau lebih.

Bearish ditandai dengan harga saham yang terus menurun, menciptakan tren penurunan yang diyakini investor akan berlanjut. Selama periode bearish, ekonomi melambat dan tingkat pengangguran meningkat karena banyak perusahaan yang mulai memberhentikan karyawan mereka.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
Investor Asing Hengkang dari Pasar Obligasi Asia pada Desember 2024
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya