Laba Naik Tipis, Ini Bocoran Dividen Saham BBRI pada 2025

Laba bersih BBRI selama 2024 naik tipis 0,1% YoY.

Laba Naik Tipis, Ini Bocoran Dividen Saham BBRI pada 2025
Direktur Utama BRI, Sunarso pada acara BRI UMKM Expo(rt) 2025, Kamis (30/1)/Dok BRI
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Laba bersih BBRI selama 2024 naik tipis 0,1% YoY, tetapi turun menjadi Rp15,1 triliun pada kuartal IV-2024.
  • Manajemen BBRI berencana mengajukan DPR minimum 85% untuk tahun buku 2024 dalam RUPS pada Maret 2025.
  • NIM BBRI turun sesuai target, CoC lebih buruk dari target, kualitas aset membaik, dan pertumbuhan kredit lebih rendah dari target.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI">BBRI) membukukan laba bersih selama 2024 sebesar Rp60,2 triliun, naik tipis 0,1% YoY. Riset Stockbit mencatat perolehan laba ini sedikit di bawah ekspektasi karena setara 98,5% estimasi konsensus.

Sedangkan khusus pada kuartal IV-2024, laba bersih BBRI turun menjadi Rp15,1 triliun. Laba pada kuartal tersebut tercatat turun 6,3% year-on-year (YoY).

“Kinerja ini disebabkan oleh Net Interest Margin (NIM) yang sejalan dengan guidance, cost of credit (CoC) yang lebih buruk dari guidance, dan pertumbuhan kredit di bawah guidance,” tulis Stockbit dalam keterangannya, dikutip Kamis (13/2).

Bocoran dividen BBRI 2025

Dalam ulasannya, Manajemen BBRI berencana mengajukan Dividend Payout Ratio (DPR) untuk tahun buku 2024 sebesar minimum 85% dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Maret 2025. Dengan demikian, dividen BBRI pada 2025 berpotensi mencapai Rp51,1 triliun.

Dividend yield di level 8,3% (termasuk dividen interim pada Desember 2024) berdasarkan harga saham per Rabu (12/2) di level Rp4.030 per lembar saham.

Potensi dividen ini juga disampaikan langsung oleh Direktur Utama BRI (BBRI) Sunarso dalam paparan kinerja full year 2024 pada Rabu (12/2) kemarin.

“Gambaran payout ratio dividen kira-kira tidak kurang dari tahun lalu, di kisaran 80–85%,” ujar Sunarso.

Rangkuman kinerja BBRI pada 2024

ilustrasi BRI (bri.co.id)

1. NIM 2025 sesuai target: 7,3–7,7 persen

BBRI mengalami penurunan Net Interest Margin (NIM) menjadi 7,4% pada kuartal IV-2024 (dibandingkan 8,3% pada kuartal IV-2023 dan 8% pada kuartal III-2024), sehingga NIM selama 2024 turun menjadi 7,74% (dibandingkan 8,2% pada 2023).

Hal ini sesuai dengan target manajemen yang memperkirakan NIM antara 7,6–8%. Loan yield selama 2024 meningkat menjadi 13,2% (dari 13,1% pada 2023). Sementara cost of fund naik menjadi 3,7% (dari 3,1% pada 2023).

BBRI menargetkan NIM 2025 sedikit menurun di kisaran 7,3–7,7%, dengan kemungkinan adanya one-off adjustment dari modification loss yang memengaruhi NIM pada 1H25.

2. CoC 2025 lebih buruk dari target: 3–3,2 persen

BBRI mencatatkan perbaikan cost of credit (CoC) menjadi 2,8% pada kuartal IV-2024 (dibandingkan 2,2% pada kuartal IV-2023 dan 3,2% pada kuartal III-2024). Meskipun CoC yang lebih tinggi di awal tahun menyebabkan total CoC 2024 menjadi 3,2% (dibandingkan 2,4% pada 2023) dan lebih buruk dari target manajemen di bawah 3%.

Hal ini terkait dengan pertumbuhan kredit yang lebih rendah dari yang diharapkan, dengan beban provisi meningkat 41% YoY pada 2024, menyebabkan laba bersih tumbuh stagnan.

BBRI menargetkan CoC 2025 di kisaran 3–3,2%, dengan kemungkinan peningkatan CoC pada kuartal I-2025 seiring rencana front load provisioning dari anak usaha dan modification loss. CoC diperkirakan akan kembali normal pada 2H25.

3. Kualitas aset membaik

Loan-at-Risk (LAR) membaik menjadi 10,7% pada kuartal IV-2024 (dari 12,5% pada kuartal IV-2023 dan 11,7% pada kuartal III-2024), dan Gross NPL juga turun menjadi 2,8% (dari 3% pada kuartal IV-2023 dan 2,9% pada kuartal III-2024), sesuai dengan target manajemen yang mengharapkan NPL di bawah 3%.

Manajemen juga memproyeksikan Special Mention Loans (SML) akan meningkat hingga 1H25, dengan NPL di segmen mikro dan ultra-mikro tetap tinggi.

4. Pertumbuhan kredit lebih rendah dari target: 7–9 persen YoY

BBRI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 7% YoY pada 2024 (dibandingkan 11,2% YoY pada 2023 dan 8,2% YoY pada kuartal III-2024), lebih rendah dari target manajemen yang diperkirakan 10–12% YoY. Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi (+24% YoY) dan konsumer (+10% YoY), dengan pertumbuhan segmen mikro (+2,7% YoY) dan kecil (-0,7% YoY) lebih lambat.

Dana pihak ketiga (DPK) hanya tumbuh 0,5% YoY pada 2024, seiring dengan strategi perusahaan yang menurunkan deposito berjangka, sehingga Loan-to-Deposit Ratio (LDR) BBRI mencapai 88,9% pada 2024 (dari 84,2% pada 4Q23). BBRI menargetkan pertumbuhan kredit 2025 di kisaran 7–9% YoY.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Ada Koreksi Target Harga Saham BBCA, Jadi Berapa?
Laba Naik Tipis, Ini Bocoran Dividen Saham BBRI pada 2025
Top 3 Bank Dengan Aset Terbesar di 2024, Siapa Juaranya?
MSCI Evaluasi Indeks, UNVR Keluar Daftar MSCI Indonesia Global Standar
M-banking Byond BSI Eror Berhari-hari, Terkena Serangan Siber Lagi?
IHSG Terendah 3 Tahun Terakhir, Analis Jelaskan Sebabnya