Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat terbatas pada Kamis (3/10), setelah ditutup anjlok sebesar 78,87 poin atau 1,03 persen ke level 7.563.
Adapun, sektor basic materials mengalami penguatan paling besar (+0,03 persen). Sementara itu, di posisi terlemah terdapat sektor transportation and logistics (-1,95 persen).
Pelemahan IHSG pada Rabu (2/10) dipicu respons pasar terhadap lonjakan harga minyak. Harga brent menguat 0.39 persen ke US$70,10/barel, sementara harga crude menguat 0.46 persen ke US$73,90/barel. Tekanan pada IHSG diperkirakan mereda pada Kamis (3/10).
Sebagai informasi, kenaikan harga minyak umumnya direspons negatif karena Indonesia masih merupakan net importir minyak, sehingga lonjakan harga minyak global rentan memicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.
Pilarmar Investindo Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.465-7.675. Namun, perlu diwaspadai karena tensi geopolitik masih dapat berubah dengan cepat dan memberikan ketidakpastian bagi pelaku pasar dan investor.
Dari data ekonomi, pasar akan merespons indeks sektor jasa di Jepang, Euro Area, Jerman dan AS yang dijadwalkan rilis pada hari ini (3/10). Sementara pasar modal Tiongkok masih libur panjang sampai dengan 8 Oktober 2024.
Sentimen eksternal lain khususnya merujuk pada perkembangan kondisi Timur Tengah yang memicu penutupan beragam dari indeks-indeks di Eropa (2/10).
Phintraco Sekuritas menilai IHSG akan bergerak terbatas pada kisaran pivot saat ini di level 7.550 pada perdagangan Kamis (3/10). Berikut pilihan saham yang direkomendasikan pada hari ini, terdiri dari: HRUM, TINS, KRAS, ELSA, dan MEDC.
