Ketahui Kapan Waktu yang Tepat Membeli dan Menjual Saham

Simak waktu yang tepat membeli dan menjual saham agar cuan

Ketahui Kapan Waktu yang Tepat Membeli dan Menjual Saham
Ilustrasi trading saham (unsplash/austin distel)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Waktu Terbaik Beli Saham
  • Bulan Mei, Agustus, November, dan Februari
  • Membeli Saham Setiap Kuartal
  • Analisis Fundamental Perusahaan
  • Pelajari rencana bisnis perusahaan
  • Melihat Prospek
  • Analisis Teknikal Sederhana
  • Ketika Saham Sudah Mencapai Nilai Intrinsik
  • Kinerja Perusahaan Menurun
  • Melihat Pola Candlestick
                  • Era Suku Bunga Naik

                  Berdasarkan pendapat banyak ahli dan individu berpengalaman dalam Investasi Saham, waktu terbaik untuk membeli saham adalah pada bulan Mei, Agustus, November, dan Februari.

                  Hal ini disebabkan karena pada bulan-bulan tersebut, perusahaan biasanya telah mengeluarkan laporan keuangan, yang dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan investasi.

                  Di samping itu, ada beberapa tips lain yang dapat membantu dalam menentukan waktu yang tepat untuk membeli saham.

                  Membeli Saham Setiap Kuartal

                  Pertimbangkan untuk membeli saham setiap kuartal, yaitu empat kali dalam setahun. Pada waktu-waktu tertentu, Anda dapat mulai membeli saham yang terlihat terjangkau dengan fundamental yang solid. Bulan Mei, Agustus, November, dan Februari adalah waktu yang baik untuk melakukan pembelian saham.

                  Menganalisis Fundamental Perusahaan

                  Setelah Anda memutuskan untuk membeli saham suatu perusahaan, penting untuk melakukan analisis fundamental yang sederhana. Anda bisa mendapatkan informasi ini dengan membaca berita terkait kondisi perusahaan yang diincar.

                  Selain itu, pelajari rencana bisnis perusahaan, seperti rencana ekspansi, akuisisi, atau kemungkinan penurunan usaha. Jangan lupa untuk mengevaluasi kinerja perusahaan sebelum membeli saham, terutama jika perusahaan tersebut sudah lama diperhatikan.

                  Melihat Prospek

                  Selain melakukan analisis fundamental, Anda juga bisa melakukan analisis teknikal sederhana terhadap saham yang kamu pilih. Tujuan analisis teknikal adalah untuk memastikan bahwa harga beli dan harga jual saham yang kamu pertimbangkan berada dalam kisaran yang baik.

                  Amati pergerakan harga saham melalui grafik, yang dapat membantumu dalam mengambil keputusan beli saat harga saham perusahaan yang Anda incar berada dalam kondisi murah. Pastikan juga bahwa saham tersebut memiliki prospek yang cerah di masa depan, sehingga kamu membeli pada waktu yang tepat.

                  Setelah memahami waktu yang tepat membeli saham, maka perlu juga mengetahui waktu yang tepat untuk menjual saham.

                  Ketika Saham yang Dimiliki Sudah Mencapai atau Melebihi Nilai Intrinsik

                  Untuk menganalisis nilai intrinsik, Anda perlu menelaah laporan keuangan perusahaan, termasuk laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas, serta melakukan analisis prospek industri dan analisis kualitatif lainnya.

                  Selain itu, Anda juga dapat menganalisis rasio keuangan perusahaan seperti pertumbuhan pendapatan dan laba, Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Price Book Value (PBV), dan Debt to Equity Ratio (DER).

                  Jika seiring berjalannya waktu harga saham yang telah dibeli meningkat hingga mencapai atau bahkan melewati nilai intrinsik yang telah dihitung, maka ini bisa menjadi pertimbangan bahwa saatnya untuk menjual saham tersebut.

                  Kinerja Perusahaan Menurun

                  Dalam analisis saham menggunakan pendekatan fundamental, penting untuk tidak hanya menganalisis sebelum membeli, tetapi juga mengikuti perkembangan terbaru perusahaan dengan terus memantau laporan keuangan yang terbaru. Terkadang, saham yang telah Anda beli bisa mengalami penurunan kinerja setelah kita menelaah laporan keuangan terbaru.

                  Penurunan kinerja ini bisa berupa berkurangnya keuntungan, penurunan pertumbuhan, atau bahkan kerugian. Jika penurunan kinerja perusahaan cukup signifikan, hasil analisis fundamental sebelumnya mungkin menunjukkan gambaran yang sangat berbeda.

                  Jika situasi ini terjadi, kamu bisa mempertimbangkan untuk menjual saham tersebut.

                  Melihat Pola Candlestick

                  Dalam menganalisis saham menggunakan analisis teknikal, pola candlestick dapat menjadi alat yang berguna untuk menentukan waktu yang tepat untuk menjual saham. Secara umum, pola candlestick dibagi menjadi dua kategori: bullish dan bearish.

                  Pola candlestick bullish menunjukkan bahwa saham kemungkinan akan naik. Sebaliknya, pola candlestick bearish menandakan bahwa saham mungkin akan turun. Oleh karena itu, momentum yang tepat untuk menjual saham adalah ketika muncul pola candlestick bearish.

                  Era Suku Bunga Naik

                  Secara historis, kenaikan suku bunga sering kali menyebabkan penurunan harga saham. Hal ini terjadi karena imbal hasil dari instrumen seperti reksa dana pasar uang, deposito, obligasi negara, atau obligasi korporasi menjadi lebih menarik.

                  Perusahaan dengan utang floating rate yang besar dapat menghadapi beban keuangan yang meningkat, yang pada gilirannya dapat menurunkan laba.

                  Dalam kondisi di mana suku bunga terus naik, baik lembaga maupun individu yang berinvestasi di pasar saham cenderung menarik dana mereka dari pasar saham atau menjual saham yang dimiliki.

                  Magazine

                  SEE MORE>
                  Indonesia's Biggest Companies
                  Edisi Agustus 2024
                  Human-AI Collaboration
                  Edisi Juli 2024
                  The Local Champions
                  Edisi Juni 2024
                  The Big Bet
                  Edisi Mei 2024
                  Chronicle of Greatness
                  Edisi April 2024
                  [Dis] Advantages As First Movers
                  Edisi Maret 2024
                  Fortune Indonesia 40 Under 40
                  Edisi Februari 2024
                  Investor's Guide 2024
                  Edisi Januari 2024

                  IDN Channels

                  Most Popular

                  20 Pebisnis Masuk Fortune Indonesia Business Person of The Year 2024
                  GoPay Respons Menkominfo Disebut Fasilitasi Judi Online hingga Rp89 M
                  6 Pabrik Tekstil Tutup di Jawa Tengah, Badai PHK Ribuan Karyawan
                  15 AI Generatif Terpopuler 2024, Mana Terbanyak Digunakan?
                  Ketahui Kapan Waktu yang Tepat Membeli dan Menjual Saham
                  Pahami Apa Itu Saham LQ45 dan Daftar Terbaru di 2024