PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) merupakan perusahaan ketujuh yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2025. Saham perdana OBAT telah melantai (initial public offering/IPO) di BEI pada Senin (13/1).
Sesuai urutannya, OBAT menjadi emiten ketujuh yang melantai di BEI sesudah PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) yang keenam, sedangkan PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) kedelapan.
Berdasarkan prospektus IPO, OBAT menawarkan 170 juta lembar saham kepada publik atau 28,33 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah IPO.
Profil PT Brigit Biofarmaka Teknologi
PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang maklon herbal, kosmetik, dan minuman fungsional serta botanikal. Perseroan tersebut didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Brigit Biofarmaka Teknologi No.103 tanggal 14 Desember 2015 dan mulai berjalan secara komersial pada 2018.
Brigit Biofarmaka Teknologi memproduksi berbagai macam obat tradisional seperti kapsul herbal dan madu. Lalu, perusahaan ini juga memproduksi kosmetik untuk dekoratif maupun perawatan kulit. Adapun produk minuman fungsional dan botanikal yang diproduksi adalah minuman serbuk dan teh.
Jadi perusahaan maklon
PT Brigit Biofarmaka Teknologi berdiri sebagai bentuk respons terhadap keinginan masyarakat untuk memilik merek sendiri tanpa harus memiliki pabrik atau sering disebut perusahaan maklon.
Perusahaan ini memberikan layanan kepada konsumen dari hulu hingga hilir. Mulai dari membantu semua persiapan, research & development (R&D), formulasi bahan baku, produksi, quality control, pengemasan, hingga pengantaran produk ke warehouse pemaklon.
Saat ini, perusahaan tersebut telah memproduksi lebih dari 800 produk dengan lebih dari 200 merek.
Demikianlah profil PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) yang resmi IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2025.
Harga penawaran saham OBAT dan total dana yang didapat
Harga penawaran perdana Saham OBAT dipatok Rp50 per lembar. Pada pembukaan perdagangan perdananya, Senin (13/1), emiten OBAT mengalami penguatan 20,57 persen atau 72 poin menjadi Rp422 per lembar saham.
Dari hasil IPO, saham OBAT berhasil mendapatkan dana segar sebesar Rp59,5 miliar. Direktur Utama Brigit Biofarma Teknologi, Is Heriyanto mengatakan seluruh dana tersebut bakal dialokasikan untuk modal kerja dalam mendukung pertumbuhan penjualan produk mereka.