Emiten Salim Group META Berencana Delisting, Saham Digembok Sementara

META catat kenaikan pendapatan 132% per September 2023.

Emiten Salim Group META Berencana Delisting, Saham Digembok Sementara
Paparan publik Nusantara Infrastructure pada Mei 2022. Manajemen Perusahaan yang diwakili oleh Bapak Ramdani Basri, Direktur Utama Perusahaan dan Bapak Danni Hasan, Direktur memaparkan kinerja dan performa serta rencana Perusahaan ke depannya. (Doc: META)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), berencana melakukan go private dan voluntary delisting. Ini terungkap setelah perseroan menyampaikan surat bernomor 081/NI-CORSEC/XI/23 kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) perihal permohonan suspensi perdagangan saham META pada Selasa (7/8). 

“Perseroan menyampaikan rencana untuk melakukan go private dan voluntary delisting kepada BEI setelah memperoleh persetujuan dari pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham luar biasa perseroan yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2023,” jelas pengumuman BEI pada Selasa (7/11/2023).

Sehubungan dengan hal tersebut, BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek perseroan di seluruh pasar terhitung sejak sesi I perdagangan efek per 8 November 2023 hingga pengumuman lebih lanjut

Dalam keterangannya kepada BEI, Corporate Secretary Nusantara Infrastructure, Dahlia Evawani, mengatakan penghentian sementara perdagangan saham tersebut tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.

"Perseroan akan melakukan keterbukaan Informasi secara terpisah, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha dan Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan, yang akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman RUPSLB Perseroan," tulisnya.

Masih merugi

META baru saja mengumumkan pendapatan kuartal III-2023 sebesar Rp1,42 triliun pada akhir pekan lalu, tumbuh 132,07 persen dibandingkan dengan Rp614,64 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

Meski demikian, perseroan masih membukukan kerugian Rp156,86 miliar atau berbalik dari tahun sebelumnya yang mencatat laba Rp 65,56 miliar.

Kerugian tersebut disebabkan, antara lain, lonjakan pada beban langsung dan pokok penjualan hingga 325,12 persen menjadi Rp 950,22 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 223,51 miliar. Kemudian, terjadi lonjakan beban konstruksi menjadi Rp 749,51 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 405,95 juta.

Kemudian, laba bruto naik 21,7 persen dari Rp391,13 miliar menjadi Rp 476,23 miliar. Dengan demikian, laba usaha perseroan tercatat Rp 287,07 miliar hingga September 2023. Sementara, laba usaha naik 44,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp198,49 miliar.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya