Indeks Dolar Menguat, Rupiah Dibuka Melemah pada Rp16.418 per US$

Inflasi AS sulit turun, suku bunga diramal tetap tinggj.

Indeks Dolar Menguat, Rupiah Dibuka Melemah pada Rp16.418 per US$
Sejumlah warga mengantre untuk menukarkan uang di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (17/4). NTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Nilai tukar rupiah melemah 12 poin atau 0,07 persen ke Rp16.418 per US$ pada perdagangan Jumat pagi.
  • Indeks dolar AS masih di atas 106,0, menunjukkan kekuatan dolar AS belum banyak berubah terhadap nilai tukar rupiah dan mata uang lainnya.
  • Mata uang kawasan Asia bervariasi: yen Jepang turun, dolar Singapura turun, dolar Taiwan turun, won Korea melemah, ringgit Malaysia turun, baht Thailand turun.

Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka melemah pada perdagangan Jumat (28/6) pagi dengan menerima tekanan sebesar 12 poin atau 0,07 persen ke Rp16.418 per US$.

Pada Kamis (27/6) sore, rupiah ditutup bertenaga dengan penguatan 7,50 poin atau 0,05 persen ke level Rp16.406 per US$.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan indeks dolar AS pagi ini masih bergerak di atas 106,0, tidak jauh dari kisaran pergerakan kemarin. Hal tersebut menunjukkan bahwa kekuatan dolar AS belum banyak berubah terhadap nilai tukar rupiah maupun mata uang lainnya. 

Data komponen harga PDB AS kuartal pertama 2024 yang telah menjalani revisi final, yang dirilis semalam, juga menunjukkan pertumbuhan harga yang lebih tinggi dari perkiraan. Ini artinya inflasi AS berpotensi sulit untuk turun sehingga Fed akan menahan suku bunga acuan di posisi sekarang lebih lama. 

"Hal ini mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya. Potensi pelemahan ke arah Rp16.450 per US$, dengan potensi support di sekitar Rp16.350 per US$ hari ini," ujarnya.

Sementara itu, pergerakan mata uang kawasan Asia masih terpantau bervariasi pada perdagangan pagi hari ini.

Yen Jepang turun 0,24 persen, dolar Singapura turun 0,07 persen, dolar Taiwan turun 0,07 persen, won Korea melemah 0,12 persen, ringgit Malaysia turun 0,11 persen, dan baht Thailand turun 0,16 persen.

Sementara, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, peso Filipina naik 0,07 persen, rupe India menguat 0,14 persen, dan yuan Cina naik 0,02 persen.

Mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif, dengan euro menguat 0,16 persen dan poundsterling naik 0,13 persen, sementara dolar Kanada turun 0,23 persen dan franc Swiss turun 0,14 persen.

Related Topics

Nilai Tukar Rupiah

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
Investor Asing Hengkang dari Pasar Obligasi Asia pada Desember 2024
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya