Indeks Dolar Menguat, Rupiah Dibuka Turun ke Rp16.090/US$

Mayoritas mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS.

Indeks Dolar Menguat, Rupiah Dibuka Turun ke Rp16.090/US$
ilustrasi uang (unsplash.com/ Mufid Majnun)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Rupiah melemah 43,50 poin atau 0,27 persen ke Rp16.090 per US$ pada perdagangan Rabu (8/5) pagi.
  • Indeks dolar AS mengalami rebound setelah pengumuman rapat moneter Fed dan data tenaga kerja AS yang buruk.
  • Mata uang kawasan Asia bergerak melemah, kecuali dolar Hong Kong yang terpantau menguat 0,03 persen.

Jakarta, FORTUNE - Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada perdagangan Rabu (8/5) pagi dengan penurunan 43,50 poin atau 0,27 persen ke Rp16.090 per US$.

Pada Selasa (7/5) sore, rupiah ditutup Rp16.046 per US$ atau turun 20,50 poin (0,13 persen).

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah akan kembali melemah terhadap dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Pasalnya, indeks dolar terlihat mengalami rebound menyusul tekanan yang timbul usai pengumuman rapat moneter Fed dan penerbitan data tenaga kerja AS yang lebih buruk dari harapan. 

"Indeks dolar AS sebelumnya tertekan ke area 105,05 dan sekarang sudah berada di kisaran 105,50," ujarnya kepada Fortune Indonesia, Rabu (8/5).

Penguatan dolar AS bisa dipicu sikap Fed yang masih akan menunda pemangkasan suku bunga acuannya, sembari menunggu data inflasi AS benar-benar turun ke target yang diharapkan. Sementara, pasar juga masih menantikan data ekonomi terbaru AS untuk memastikan perkiraan tersebut.

Selain itu, eskalasi konflik di Timur Tengah dengan adanya serangan Israel ke area baru di Gaza kemungkinan dapat memicu kekhawatiran pelaku pasar sehingga sebagian investor mencari aset lebih aman.

"Potensi pelemahan hari ini ke arah Rp16.100 per US$, dengan potensi support di sekitar US$16.000 per US$," katanya.

Mayoritas mata uang kawasan Asia juga bergerak melemah pada perdagangan pagi ini. Hanya dolar Hong Kong yang terpantau menguat, yakni 0,03 persen.

Sementara itu, yen Jepang melemah 0,28 persen, dolar Singapura turun 0,12 persen, dolar Taiwan turun 0,27 persen, dan won Korea melemah 0,32 persen 

Kemudian, peso Filipina melemah 0,27 persen, rupe India turun 0,02 persen, yuan Cina turun 0,07 persen, ringgit Malaysia turun 0,18 persen, dan baht Thailand turun 0,26 persen.

Mata uang di negara maju bergerak variatif dengan euro menguat 0,15 persen dan poundsterling naik 0,18 persen; sedangkan dolar Kanada turun 0,17 persen dan franc Swiss turun 0,08 persen.

Related Topics

Nilai Tukar Petani

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya