Indocement Catat Kenaikan Laba Bersih 5,9% Jadi Rp1,95 Triliun

Pendapatan Indocement masih ditopang penjualan pihak ketiga.

Indocement Catat Kenaikan Laba Bersih 5,9% Jadi Rp1,95 Triliun
Semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). (Shutterstock/Susilo Prambanan)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Indocement Tunggal PrakarsaTbk (INTP) mencatat laba bersih Rp1,95 triliun sepanjang 2023, naik 5,97% dari tahun sebelumnya.
  • Laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bersih 9,92% menjadi Rp17,94 triliun, dengan penjualan semen kepada pihak ketiga sebagai kontributor terbesar.
  • Beban usaha perseroan meningkat menjadi Rp3,62 triliun dari Rp3,33 triliun pada 2022; liabilitas melonjak 41% menjadi Rp8,68 triliun dari akhir 2022.

Jakarta, FORTUNE - PT Indocement Tunggal PrakarsaTbk (INTP) mengemas laba bersih Rp1,95 triliun sepanjang 2023.

Capaian tersebut naik 5,97 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,84 triliun.

Adapun laba per saham dasar naik menjadi Rp568,41 dari sebelumnya Rp529,44.

Laporan keuangan perusahaan menunjukkan laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bersih 9,92 persen dari Rp16,32 triliun menjadi Rp17,94 triliun.

Pendapatan tersebut ditopang oleh penjualan semen kepada pihak ketiga, yang menyumbang Rp 16,19 triliun atau setara 90,24 persen dari total pendapatan neto INTP 2023.

Segmen ini juga mengalami pertumbuhan 9,91 persen secara tahunan.

Kemudian penjualan beton siap pakai mencapai nilai Rp 1,36 triliun, disusul penjualan agregat Rp 75,87 miliar, serta penjualan semen pihak berelasi senilai Rp 309,60 miliar.

Meski demikian, beban pokok pendapatan ikut terkerek dari Rp11,18 triliun menjadi Rp12,10 triliun.

Laba kotor perusahaan menjadi Rp5,84 triliun, atau naik 13 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,14 triliun. 

Beban usaha perseroan meningkat menjadi Rp3,62 triliun dari Rp3,33 triliun pada 2022. Adapun penghasilan lain bersih tercatat Rp61,52 miliar, turun dari Rp417,62 miliar; pendapatan keuangan naik menjadi Rp181,56 miliar, dari Rp104,41 miliar; dan biaya keuangan naik menjadi Rp60,50 miliar dari Rp42,91 miliar. 

Selanjutnya, bagian atas laba bersih entitas asosiasi mencapai Rp31,35 miliar, atau lebih tinggi dari Rp22,84 miliar pada 2022.

Di sisi lain, beban pajak final meningkat menjadi Rp38,12 miliar dari Rp21,51 miliar pada tahun sebelumnya.

Laba sebelum beban pajak penghasilan mencapai Rp2,39 triliun, naik dari 2022 yang sebesar Rp2,28 triliun.

Lalu, beban pajak penghasilan mengalami penurunan menjadi Rp446,08 miliar, dari Rp446,87 miliar. Dengan demikian, laba tahun berjalan Rp1,95 triliun, naik dari Rp1,84 triliun. 

INTP juga mengumpulkan ekuitas senilai Rp20,96 triliun, lebih tinggi dari akhir 2022 yang sebesar Rp19,56 triliun.

Kendati begitu, liabilitas melonjak 41 persen menjadi Rp8,68 triliun dari akhir 2022 yang sebesar Rp6,13 triliun.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024