Laba Energi Mega Persada (ENRG) pada 2023 Naik Jadi US$68,43 Juta

Keuntungan selisih kurs menekan beban lain-lainnya.

Laba Energi Mega Persada (ENRG) pada 2023 Naik Jadi US$68,43 Juta
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Energi Mega Persada Tbk mencatat laba bersih US$68,43 juta pada 2023, naik 2,25% dari tahun sebelumnya.
  • Penjualan bersih ENRG turun 6,89% menjadi US$420,77 juta, dengan penjualan migas masih didominasi oleh pelanggan domestik di atas 10%.
  • Beban pokok penjualan naik menjadi US$274,710 juta, namun perseroan mencatat beban lain-lain yang turun signifikan dari tahun sebelumnya.

Jakarta, FORTUNE - Emiten Group Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk, mengemas laba bersih US$68,43 juta sepanjang 2023. Angka itu naik 2,25 dari tahun sebelumnya yang sebesar US$66,73 juta.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Senin (1/4), ENRG membukukan penjualan bersih US$420,77 juta atau turun 6,89 persen dari sebelumnya US$451,93 juta.

Penjualan ENRG masih ditopang oleh gas bumi dengan raihan US$280,95 juta atau turun dari US$322,32 juta pada tahun sebelumnya. Sedangkan minyak mentah turun dari US$136,04 juta menjadi US$131,95 juta.

Kemudian, terdapat segmen DMO dan over lifting yang menurunkan total penjualan sebesar US$2,84 juta, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar US$6,43 juta. Penjualan dari usaha penunjang lainnya mencapai US$10,71 juta.

Penjualan migas ENRG di atas 10 persen masih didominasi oleh pelanggan domestik, yaitu PT Kilang Pertamina Internasional sebesar US$90,79 juta, PT Petrokimia Gresik US$33,30 juta, dan PT PLN (Persero) US$28,91 juta. Sedangkan pelanggan luar negeri yang menjadi pangsa di atas 10 persen dari total penjualan ENRG adalah Lukoil Asia Pacific Pte Ltd, yakni US$112,51 juta. 

Jika dilihat berdasarkan segmen operasinya, penjualan ENRG disumbang dari Blok Malacca Strait sebesar US$132,55 juta, Blok gas Kangean US$127,09 juta, Blok KKKS Bentu US$130,9 juta, blok lainnya US$19,27 juta, serta usaha penunjang lainnya US$10,60 juta.

Berkebalikan dengan penurunan penjualan, beban pokok penjualan justru naik menjadi US$274,710 juta atau setara Rp2,97 triliun. Meski begitu, kenaikan beban tersebut tak terlalu jauh dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$268,32 juta.

Dus, perseroan mencatat laba bruto sebesar US$146,04 juta dari sebelumnya US$183,61 juta. 

Beban usahanya terkerek dari US$15,95 juta pada 2022 menjadi US$24,02 juta pada tahun lalu, sehingga laba usaha tertekan dari US$167,76 juta pada 2022 menjadi US$122,04 juta pada 2023.

Beban lain-lain turun signifikan 

Dari pos penghasilan lain-lain, ENRG meraup keuntungan dari selisih kurs US$634.468 dari sebelumnya yang hanya sebesar US$423.903. Kemudian, terdapat penggantian biaya overhead sebesar US$420.218 dari sebelumnya US$91.518; penghasilan bunga US$52.112 dari sebelumnya US$60.644; serta penghasilan lain-lain sebesar US$7,81 juta.

Namun, beban keuangan membengkak menjadi -US$22.39 juta dari sebelumnya -US$19,88 juta. Ditambah lagi, terdapat rugi penurunan nilai -US$2.52 juta dari sebelumnya hanya -US$142.570.

Kendati begitu, perseroan mencatat beban lain-lain sebesar -US$20,74 juta atau turun cukup siginifikan dari sebelumnya -US$27,30 juta.

Beban pajak penghasilan berkurang drastis dari sebelumnya US$73,62 juta dari sebelumnya US$33,12 juta.

Sementara itu, total kewajiban ENRG mencapai US$783,65 juta atau naik dibandingkan periode akhir tahun 2022 yang sebesar US$679,40 juta. Ini terdiri dari liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$420,107 juta dan liabilitas jangka pendek yang sebesar US$364,64 juta.

Untuk ekuitas, ENRG mencatatkan kenaikan tipis menjadi US$655,72 juta dari sebelumnya US$588,00 juta. Total aset mencapai nilai US$1,36 miliar dibandingkan dengan periode Desember 2022 yang sebesar US$1,19 juta.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

50 Ucapan dan Kata-kata Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
KSEI Kaji Dampak PPN 12% pada 2025 ke Biaya Layanannya
Siapa Pemilik MR. DIY? Ini Profil dan Harta Kekayaannya
17 Rekomendasi Wisata Akhir Tahun yang Mengesankan
5.987 Rekening Diblokir Akibat Scam, Dana Rp27,1 Miliar Selamat
Ancaman Siber Naik 5 Kali Lipat, Ini Upaya Menanggulanginya