Laba INKP pada Triwulan Pertama 2024 Turun 1,83 Persen YoY

Laba kurs berhasil tekan beban lain-lain 80,40 persen.

Laba INKP pada Triwulan Pertama 2024 Turun 1,83 Persen YoY
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk atau INKP. (Website INKP)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mencatat laba bersih US$130,7 juta pada kuartal pertama tahun ini, turun 1,83% dari tahun sebelumnya.
  • Penjualan INKP menurun 23,76%, dengan beban pokok penjualan hanya turun 18,22%, menyebabkan laba bruto perseroan turun 32,84%.
  • Penurunan penjualan terjadi baik di segmen ekspor maupun lokal. Penjualan neto lokal turun dari US$426,76 juta menjadi US$380,14 juta pada kuartal pertama 2024.

Jakarta, FORTUNE - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) membukukan laba bersih sebesar US$130,7 juta pada kuartal pertama tahun ini. Capaian tersebut turun 1,83 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar US$133,21 juta. 

Penyebab penurunan tersebut adalah melemahnya penjualan sebesar 23,76 persen dari US$1,05 milar menjadi US$805,22 juta.

Sementara itu, beban pokok penjualan hanya turun 18,22 persen dari US$655,92 juta menjadi US$436,40 juta.

Karenanya, laba bruto perseroan sepanjang kuartal pertama tahun ini hanya mencapai US$268,81 juta atau turun 32,84 persen dari US$400,29 juta pada periode sama 2023.

INKP juga mengalami penurunan laba usaha cukup dalam sebesar -41,27 persen dari US$311,23 juta pada kuartal pertama 2023 menjadi US$182,77 juta tahun ini.

Pasalnya, total beban usaha hanya mampu ditekan 3,38 persen dari US$89,05 juta menjadi US$86,04 juta.

Kemudian, laba sebelum beban pajak penghasilan mencapai US$159,67 juta atau turun 17,43 dari US$193,37 juta pada kuartal sama 2023. Namun,raihan tersebut masih terbantu oleh beban lain-lain INKP yang berhasil ditekan hingga 80,40 persen menjadi US$23,09 juta dari sebelumnya US$117,85 juta. 

Ini karena INKP meraih laba kurs US$40,16 juta atau berbalik untung dari rugi US$58,13 juta pada kuartal pertama 2023. 

Taksiran beban pajak pada kuartal pertama 2024 mencapai US$28,90 juta atau turun 51,96 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$60,16 juta. 

Segmen ekspor dan lokal

Dilihat segmennya, penurunan penjualan INKP dialami ekspor, yakni dari US$629,46 juta pada kuartal pertama 2023 menjadi US$425,08 juta pada kuartal pertama 2024. 

Penurunan ini tecermin pada berbagai wilayah ekspor dengan perincian sebagai berikut:

  • Asia: turun dari US$466,84 juta menjadi US$285,50 juta.
  • Eropa: naik dari US$44,51 juta menjadi US$59,37 juta.
  • Timur Tengah: turun dari US$54,97 juta menjadi US$24,37 juta.
  • Amerika: naik dari US$29,38 juta menjadi US$37,46 juta.
  • Afrika: turun dari US$25,47 juta menjadi US$11,63 juta.
  • Australia: turun dari US$8,30 juta menjadi US$6,76 juta.

Sementara, penjualan neto lokal juga turun dari US$426,76 juta menjadi US$380,14 juta pada kuartal pertama 2024.

Kinerja bedasarkan produk

Nilai produk kertas budaya dan pulp meningkat signifikan dari US$548,58 juta menjadi US$741,47 juta pada kuartal pertama 2024.

Lalu, segmen kertas industri, tissue, dan lain-lain juga mengalami peningkatan dari US$256,64 juta menjadi US$314,75 juta.

Kemudian, beban pokok penjualan untuk kertas budaya dan pulp turun dari US$399,82 juta menjadi US$321,55 juta pada kuartal pertama 2024.

Beban pokok penjualan untuk kertas industri, tissue, dan lain-lain naik dari US$214,86 juta menjadi US$256,11 juta. 

Secara keseluruhan, beban pokok penjualan konsolidasian turun dari US$655,93 juta menjadi US$536,41 juta.

Dus, laba usaha untuk kertas budaya dan pulp meningkat dari US$161,04 juta menjadi US$271,98 juta pada kuartal pertama 2024.

Sedangkan, laba usaha untuk kertas industri, tissue, dan lain-lain meningkat dari US$21,73 juta menjadi US$39,25 juta pada periode yang sama.

Laba usaha konsolidasian turun dari US$311,24 juta menjadi US$182,77 juta pada kuartal pertama 2024.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil